Suara.com - Perusahaan pesawat Boeing Co memangkas 12 ribu karyawannya di Amerika karena terdampak pandemi virus corona. Dari 12 ribu yang di-PHK, 6.770 di antaranya dipecat paksa dan sisanya putus hubungan kerja secara sukarela.
Menyadur Aljazeera pada Kamis (28/05/2020), pemangkasan karyawan ini sebagai upaya memangkas biaya saat permintaan pesawat menurun di tengah pandemi virus corona.
"Pandemi memiliki dampak menghancurkan pada industri maskapai yang berarti memangkas jumlah jet komersial dan layanan konsumen kami yang akan dibutuhkan dalam beberapa tahun mendatang. Itu artinya akan ada lebih sedikit pekerjaan di kantor kita. Saya berharap ada beberapa cara lain," ungkap Chief Executive Officer (CEO) Boeing Dave Calhoun.
Tak sampai di sana, Boeing Co juga akan terus memangkas karyawannya di waktu yang akan datang tanpa merinci seperti apa dan di mana PHK itu akan dilakukan.
"Beberapa ribu orang akan di-PHK dalam beberapa bulan mendatang," lanjut pernyataan tersebut.
Boeing mengatakan pihaknya berharap dapat melanjutkan pengiriman 737 MAX pada kuartal ketiga. Mereka menargetkan produksi kembali pada tingkat rendah di kuartal kedua dan akan meningkat secara bertahap selama tahun 2021.
"Kami bergerak maju dengan rencana kami untuk memulai kembali produksi 737 MAX di Renton, Washington," kata Calhoun dalam emailnya.
Sebelumnya diberitakan jika Rolls Royce juga memangkas 9.000 karyawan karena terdampak pandemi virus corona.
"Kami harus mengurangi basis biaya kami dan beradaptasi dengan dunia baru, mencocokkan kapasitas kami dengan permintaan yang diharapkan," kata kepala eksekutif Rolls-Royce Warren East.
Baca Juga: Meski Kinerja Tergerus, PT KAI Pastikan Tidak PHK Pegawainya
Dalam menjalankan bisnisnya, Rolls Royce mendapat separuh keuntungan dari industri penerbangan dan pemangkasan pekerja ini datang dari unit bisnis penerbangan sipil.
Berita Terkait
-
Protokol Baru Pandemi COVID-19 Yogyakarta Segera Siap, Ini Bocorannya
-
Kisah Yuni, Pekerja Domestik yang Dirumahkan Terimbas Pandemi Corona
-
Akibat Pandemi Covid-19, Keluarga Kerajaan Inggris Alami Krisis Keuangan
-
Nonton Konser Musik dari Mobil, Siasat Baru Warga Dunia di Tengah Pandemi
-
Lockdown Terkait Pandemi Corona Berisiko pada Kesehatan Mental Anak
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka