Suara.com - Pandemi Covid yang terjadi di berbagai belahan dunia membuat semua orang harus mampu bertahan hidup, bahkan di perantauan sekalipun. Namun, tak selamanya tanah perantauan di negeri orang membuat hidup lebih terjamin.
Setidaknya perasaan itu yang dialami Adi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengadu nasib di negeri jiran, Malaysia. Pria berusia 31 tahun ini mengaku kesulitan bertahan hidup di Malaysia sejak tiga bulan terakhir.
Adi yang bekerja sebagai tukang bangunan, terpaksa menganggur lantaran pekerjaannya di Klang, Malaysia berhenti sejak Covid-19 mewabah. Lantaran itu, pria asal Tanjungbalai ini akhirnya memilih pulang saat Malaysia memperpanjang masa lockdown.
Segala cara dia tempuh untuk bisa kembali ke kampung halamannya. Salah satu alternatifnya adalah pulang kampung dengan melalui 'jalur tikus.'
Tak mudah baginya menempuh 'jalur tikus' dari Malaysia menuju tanah Sumatera. Dalam situasi itu, ia mencari informasi agar bisa kembali pulang. Pucuk dicinta ulam tiba, Adi bertemu seseorang bernama Busran di Malaysia. Usai pertemuannya dengan Busran, Adi mendapat petunjuk untuk pulang kampung.
“Saya disuruh naik taksi dari Klang ke Sikincan, Malaysia,” katanya, seperti disebutkan dalam keterangan tertulis dari Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira yang dilansir Kabarmedan.com-jaringan Suara.com pada Kamis (28/5/2020).
Setibanya di Sikincan, Malaysia, Selasa (26/5/2020), Adi bersama tujuh orang lainnya dinaikkan ke tiga kapal tongkang Malaysia. Saat itu, ia harus membayar ongkos sebesar 900 RM atau sekitar Rp 3 juta. Dalam satu tongkang, ada dua hingga tiga TKI.
“Sekitar jam 23.30 waktu Malaysia, semua dipindahkan ke kapal tongkang Indonesia. Lokasinya tidak diketahui,” ujarnya.
Pada Rabu (27/5/2020) pagi, Adi pun diturunkan bersama yang lainnya di pinggir hutan Pantai Kambilik, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.
Baca Juga: Jokowi: Awasi Ketat Kluster Pekerja Migran, Jemaah Tabligh dan Industri
Kemudian mereka menelusuri jalan keluar dari Pantai Kambilik menuju jalan besar di Tanjung Balai Asahan dan tiba di jalan besar dan menemukan becak motor. Ternyata saat itu, ada seorang nelayan menghubungi personel polisi dan memberitahu ada TKI ilegal di Kambilik, Asahan.
“Petugas yang mendapat laporan turun ke lokasi dan mengamankan para TKI ilegal tersebut,” katanya.
Tercatat ada 21 TKI ilegal yang terdiri dari 16 laki-laki dan lima perempuan yang diamankan. Petugas Sat Polair Tanjung Balai lalu berkoordinasi dengan petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tanjungbalai untuk mengevakuasi TKI ilegal ke Pos Induk di Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Berita Terkait
-
34 Ribu TKI Kembali, Jokowi Pastikan Kesiapan Karantina dan RS Rujukan
-
Jokowi Minta Jajaran Menteri Antisipasi Kembalinya 34 Ribu TKI ke Tanah Air
-
Kembali ke Indonesia, Pemerintah Jamin TKI Dipulangkan Sampai Daerah
-
BP2MI Prediksi 34.300 TKI akan Pulang ke Indonesia Hingga Juni 2020
-
Mantan TKI Ilegal di Malaysia: Mengajar soal Indonesia di Pedalaman Sabah
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!