Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengeluarkan hasil survei tentang penanganan virus corona oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Hasil survei yang digelar pada 12-18 Mei 2020 itu menyebutkan bahwa tingkat ketidakpuasan masyarakat pada penanganan covid-19 ini cukup tinggi.
M Qodari menyebut bahwa tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan Presiden Jokowi selama pandemi corona mencapai 53,8 persen.
"Kalau soal tidak puas bukan hanya masalah komunikasi ya, dan memang itu terlihat dari jawaban responden. Jadi yang (tidak) puas 53,8 persen, yang puas 44 persen," kata M. Qodari ketika menjadi narasumber di tayangan Rosi yang ddiunggah kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (29/5/2020).
Rincian data tersebut terdiri atas 2 persen masyarakat sangat puas, 43,9 persen puas, 58,5 persen tidak puas, 5,4 persen tidak puas sama sekali, dan 0,3 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
M Qodari menyebut bahwa ada beberapa alasan yang memengaruhi tingkat ketidakpuasan masyarakat antara lain kebijakan tidak konsisten, lamban mendistribusikan bansos, data penerima bantuan tidak akurat, penanganan secara umum lambat, kebijakan pemerintah dan pembantunya sering berbeda, dan lain-lain.
"Jadi kalau dari jawaban tersebut ini lima besar jawaban maka yang paling banyak disebut adalah soal bansos," kata M Qodari yang kemudian menyebut urutan alasan ketidakpuasan masayarakat selanjutnya adalal soal penanganan umum dan perbedaan komunikasi antara Presiden dan pembantunya.
M Qodari menyimpulkan bahwa hasil survei ini menunjukkan hasil yang kurang bagus.
"Kurang bagus, karena lebih banyak yang tidak puas daripada yang puas," kata M Qodari menyimpulkan.
Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Pemkot Depok Perpanjang Masa Belajar dari Rumah
Selain itu, M Qodari juga menyoroti bahwa faktor komunikasi yang berpengaruh pada ketidakpuasan publik adalah ketidakkonsistenan pemerintah dalam menyampaikan kebijakan.
Ia mengambil sorotan ketika Presiden Joko Widodo meninjau persiapan New Normal di Summarecon Mall Bekasi Jawa Barat.
Menurutnya tindakan yang di ambil Presiden Jokowi itu menunjukkan ketidakkonsistenan, terlebih saat itu pemberlakuakn PSBB masih berlaku.
"Di satu sisi PSBB, di satu sisi kok membuka kegiatan-kegiatan ekonomi begitu," tandas M Qodari.
Berita Terkait
-
Update Corona Covid-19: India Masif Lakukan Tes, China Tinggal 70 Kasus
-
Pandemi Covid-19, Minat Perusahaan Melakukan IPO Berkurang?
-
Cerita Dokter Hamil yang Rawat Pasien Covid-19
-
Belajar dari Tsunami, Jadi Kunci Aceh Sigap Hadapi Pandemi Corona
-
Imbas Covid-19, Ribuan Gajah Thailand Pulang Kampung Ratusan Kilometer
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar