Suara.com - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta para produsen dan penyebar hoaks untuk menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Karena akibat informasi yang sesat dan bohong, masyrakat justru menjadi tertipu.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan bincang-bincang di TVRI dalam memperingati Hari Lahir Pancasila.
"Marilah kita yang suka bikin hoaks itu menghentikan yang begitu-begitu karena ini akan menipu masyarakat, menipu diri kita sendiri, yang jika kita lepas kontrol maka akan terjadi apa yang tidak pernah kita inginkan," kata Yudian, Senin (1/7/2020).
"Katakan akan terjadi revolusi, terjadi perang di negara kita sendiri. Nah di sini pertama, marilah yang begini begini kita hentikan," sambungnya.
Sebelumnya, ia juga meminta tidak ada saling menyalahkan terutama dalam penanganan pandemi Covid-19. Justru sebaliknya, kata dia, masyarakat harus bergotong royong dan rukun bersama menghadapi pandemi.
Ia berpandangan, saat ini yang perlu disadari ialah bahwa pandemi merupakan sebuah ujian yang tidak hanya menimpa Indonesia, melainkan negara lain di seluruh dunia.
"Nah di sini pertama, marilah yang begini begini kita hentikan. Kita bicara secara objektif bahwa ini ujian untuk dunia bukan hanya untuk Indonesia karena Indonesia hanya salah satu dari bagian itu dan pemerintah sudah melakukan itu dengan segala kemampuannya," ujar Yudian.
Berita Terkait
-
Sebut Tak Perlu Bahas soal Impeachment, BPIP Sindir Diskusi FH UGM?
-
Akui Corona Tak Gampang Ditangani, Kepala BPIP: Amerika Saja Kesulitan
-
Syahrini Korban Hoaks Video Syur, Reino Barack : Ini Sudah Kronis Sekali!
-
Hoaks Video Syur, Syahrini Kantongi Nama-nama Lain yang Akan Dipolisikan
-
Pekan Depan, Bakal Ada Kejutan di Kasus Hoaks Video Syur Syahrini
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta