Suara.com - Presiden Donald Trump mengerahkan ribuan tentara bersenjata lengkap untuk menghentikan protes yang berakhir ricuh di ibu kota Amerika Serikat.
Trump juga akan melakukan hal yang sama di kota-kota lain apabila wali kota dan gubernur negara bagian gagal mengendalikan protes yang berujung kekerasan di berbagai sudut jalan kota.
"Para wali kota dan gubernur harus menegakkan hukum sampai kekerasan telah diatasi," ujar Trump di Gedung Putih sebagaimana dilansir Antara yang mengutip Reuters, Selasa.
Pihak berwenang membubarkan aksi unjuk rasa damai dengan gas air mata dan peluru karet yang berjarak beberapa ratus meter, kata saksi mata.
"Jika sebuah kota atau negara bagian menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah mereka."
Jam malam di Washington akan diberlakukan secara ketat setelah kekerasan, penjarahan dan beberapa kebakaran terjadi pada Minggu malam.
Trump menyebut bahwa tindakan tersebut sebagai "aib".
Presiden mengatakan bahwa ia memobilisasi semua sumber daya sipil dan militer "untuk menghentikan kerusuhan dan penjarahan, untuk mengakhiri kehancuran dan pembakaran dan untuk melindungi hak-hak orang Amerika yang taat hukum, termasuk hak Amandemen Kedua Anda ( perlindungan konstitusi AS untuk kepemilikan senjata).
Sementara itu, polisi yang menunggang kuda mendorong para pengunjuk rasa agar tidak terlalu dekat dengan Lafayette Square, sebuah taman di seberang Gedung Putih.
Baca Juga: Hillary Clinton Kritik Rencana Trump Kerahkan Militer Demi Setop Protes
Suara ledakan granat kejut terdengar saat pihak berwenang berusaha menghalau para pengunjuk rasa itu.
Tag
Berita Terkait
-
Hillary Clinton Kritik Rencana Trump Kerahkan Militer Demi Setop Protes
-
Kerusuhan Minneapolis Meluas, Bagaimana Nasib WNI di Amerika Serikat?
-
WHO Ingin Tetap Kerjasama dengan Amerika Serikat
-
Pose di Depan Gereja St. John saat Demo, Donald Trump Disemprot Pendeta
-
Donald Trump Ancam Kerahkan Militer untuk Padamkan Kerusuhan di AS
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur