Suara.com - Dua dokter yang melakukan autopsi independen terhadap George Floyd, pria kulit hitam yang tewas dalam penahanan polisi Minneapolis pekan lalu hingga menuai banyak protes, mengatakan pada Senin bahwa ia tewas akibat sesak napas dan kematiannya merupakan pembunuhan.
Dokter juga menyebutkan Floyd tidak memiliki kondisi medis mendasar yang berkontribusi dalam kematiannya.
Hal itu bertentangan dengan temuan awal autopsi resmi oleh Hennepin County Medical Examiner, yang menyebutkan tidak ada bukti pencekikan "traumatis" dan menurutnya, penyakit arteri koroner dan darah tinggi sepertinya berkontribusi pada kematian Floyd. Laporan autopsi penuh dari daerah setempat belum dirilis.
"Bukti tersebut konsisten dengan asfiksia mekanikal sebagai penyebab kematian dan pembunuhan sebagai cara kematian," kata Dr. Allecia Wilson, salah satu dari dua dokter yang melakukan autopsi independen, yang sekaligus direktur dinas forensik dan autopsi di Universitas Michigan sebagaimana dikutip Antara dari Reuters.
Dr. Michael Baden, yang juga terlibat dalam autopsi atas perintah keluarga Flyod, menyebutkan dirinya sepakat dengan temuan Wilson dan bahwa kematian itu merupakan pembunuhan.
Baden menambahkan "autopsi menunjukkan bahwa Tuan Floyd tidak memiliki masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan atau berkontribusi atas kematiaannya."
Baden pernah terlibat dalam penyelidikan sejumlah kasus besar, termasuk kematian pada 2014 Eric Garner, pria kulit hitam yang tewas setelah dicekik oleh polisi di Kota New York.
Bukan hanya lutut ke leher Floyd yang menyebabkannya tewas, kata Baden, tetapi juga tekanan ke punggung Floyd yang dilakukan dua petugas lainnya, yang menghentikan aliran oksigen ke paru-paru Floyd.
Pengacara Ben Crump, yang mewakili keluarga Floyd, mengatakan keluarga ingin tuntutan pembunuhan tingkat pertama diajukan kepada semua empat polisi yang berada di TKP. Keluarga juga ingin protes kekerasan yang marak di Amerika Serikat disudahi.
Baca Juga: Apa Itu Asfiksia, Kondisi yang Menyebabkan George Floyd Meninggal Dunia?
"George tewas karena ia butuh bernapas, menghirup udara," kata Crump. "Saya meminta kalian semua bergabung dengan keluarganya untuk mengambil napas, mengambil napas untuk keadilan, mengambil napas untuk perdamaian, mengambil napas untuk negara kita dan yang lebih penting mengambil napas untuk George."
Berita Terkait
-
Redam Kerusuhan di AS, Presiden Trump Kerahkan Ribuan Tentara Bersenjata
-
Terkait Aksi Protes di AS, Sony Tunda Acara PlayStation 5
-
Hillary Clinton Kritik Rencana Trump Kerahkan Militer Demi Setop Protes
-
Kerusuhan Minneapolis Meluas, Bagaimana Nasib WNI di Amerika Serikat?
-
Jelang Jam Malam, Pengunjuk Rasa Masih Padati Pusat Kota Washington DC
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina