Suara.com - Rencana membuka masjid ketika masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir mendapatkan pertentangan. Ini dikarenakan kondisi penyebaran virus corona Covid-19 saat ini belum hilang.
Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PKS Abdul Aziz mengatakan kebijakan membuka masjid tidak bisa begitu saja diterapkan di ibu kota. Ia meminta agar pembukaan masjid ditunda dulu untuk sementara waktu.
"Saya kira ditunda dulu sampai dengan kondisi kondusif," ujar Aziz saat dihubungi, Selasa (2/6/2020).
Aziz mengakui memang sudah ada beberapa instruksi seperti yang dinyatakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk membuka masjid. Rumah ibadah ini bisa dibuka dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Namun menurutnya kondisi di ibu kota tak bisa disamakan dengan daerah lain. Karena itu ia meminta agar Gubernur Anies Baswedan mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan.
"Saya kira rekomendasi tersebut tidak bisa digeneralisir untuk tiap daerah, biarkan masing-masing kepala daerah memutuskan karena mereka lebih tahu kondisi lapangan," jelasnya.
Menurutnya situasi kondusif itu harus berpatokan pada tingkat penularan atau reproduksi corona (Rt). Jika Rt belum menurun, maka sangat berisiko jika harus memaksakan membuka masjid.
"Target selesai PSBB bukan masalah waktu tapi masalah penularan yang di representasikan dengan Rt. Saya pikir kalau Rt ini belum memenuhi target, sangat berisiko tinggi bila kita buka Jakarta sebagai new normal," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membahas soal persiapan menuju kehidupan baru berdampingan dengan virus corona Covid-19 atau new normal. Salah satu rencana yang akan diterapkan saat itu adalah diperbolehkannya masjid menggelar salah berjamaah.
Baca Juga: Sempat Antar Jenazah Pasien ke Makam, 2 Sopir Ambulans Tertular Corona
Berita Terkait
-
Pemerintah India Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien COVID-19
-
Sempat Antar Jenazah Pasien ke Makam, 2 Sopir Ambulans Tertular Corona
-
Survei: Cuma Setengah Penduduk Jerman yang Ingin Vaksin Virus Corona
-
Mau Minta Surat Bebas Covid, Sopir Bus Malah Dinyatakan Positif Terjangkit
-
New Normal, Lansia Hingga Pedagang Boleh Naik KRL Pada Jam 10.00-14.00 WIB
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?