Suara.com - Pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar para demonstran di Amerika Serikat atas pembunuhan George Floyd untuk melakukan aksinya secara damai dan pihak berwenang dapat menahan diri.
Gelombang protes atas kematian George Floyd masih terus bergulir hingga Senin (1/6/2020) dan terjadi banyak kerusuhan di kota-kota di AS. Bahkan pemerintah hingga memberlakukan kebijakan jam malam untuk menahan demonstran.
"Keluhan harus didengar, tetapi harus diungkapkan dengan cara damai dan pihak berwenang harus menahan diri dalam menanggapi demonstran," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric dikutip dari Washington Times.
"Di Amerika Serikat - seperti halnya di negara lain mana pun di dunia - keanekaragaman adalah kekayaan dan bukan ancaman." tambahnya.
Dujarric juga menjelaskan bahwa Amerika Serikat telah berulang kali mengusulkan adanya pelatihan hak asasi manusia untuk anggota polisi. "Pasukan polisi di seluruh dunia perlu diberikan pelatihan hak asasi manusia yang memadai, dan perlu adanya dukungan psikologis untuk polisi sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan benar." jelasnya.
Bukan hanya di AS, demonstrasi yang menyerukan keadilan dalam kematian Floyd juga menyebar hingga ke kota-kota besar besar seperti Berlin, London dan Dublin.
Tidak semua aksi protes di AS diwarnai kekerasan dan bentrok antara pengunjuk rasa dan pihak polisi. Di beberapa kota aksi damai juga telah dilakukan oleh polisi dan demonstran.
Dikutip dari The Forbes, di Kansas City, Missouri, dua petugas polisi, satu pria berkulit putih dan satu pria berkulit hitam, memegang sebuah papan bertuliskan "akhiri kebrutalan polisi."
Di Fargo, North Dakota, seorang perwira polisi terlihat menggenggam tangan seorang demonstran sambil memegang papan bertuliskan "Kami adalah satu ras ... ras manusia."
Baca Juga: Mirip Floyd, Polisi Australia 'Jatuhkan' Remaja saat Penangkapan
Kepala Kepolisian Camden, Joe Wysocki, bergabung dengan barisan pawai di Camden pada Sabtu sore (30/05), mengenakan seragam, masker pelindung, dan menyerukan aksi damai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Mobil Berstiker BGN yang Tabrak Siswa di SDN Kalibaru
-
Siapa Michael Wishnu Wardhana? Bos Terra Drone, Kini Jadi Tersangka Kebakaran Tewaskan 22 Karyawan
-
Pemprov Sumut Hadirkan Fast Track Young Preneur 2025, 1.700 Pelaku UMKM Didorong Naik Kelas
-
Terungkap! Sopir Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SDN Kalibaru Ternyata Seorang Kernek
-
Polisi Tangkap Bos Terra Drone Michael Wishnu Wardana, Ini Sosoknya
-
WWF Indonesia Sebut Banjir Sumatra Bukan Kesalahan Menhut Sekarang, Ini Alasannya
-
Geger Kayu Log Terdampar di Lampung: Polisi Pastikan Milik Minas Pagai Lumber, Kasus Dihentikan
-
Tangis Korban Ayu Puspita Pecah: Venue Belum Dibayar H-1, Kerugian Kini Tembus Rp26 Miliar
-
Operasi Anak Usaha PT Sago Nauli Plantation Disetop Paksa KLH, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Mahfud MD Soroti 1.038 Penahanan Aktivis Pasca-Demo Agustus, Desak Kapolri Lakukan Penyisiran Ulang