Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menaruh perhatian khusus terhadap demonstrasi besar-besaran atas kematian pria kulit hitam George Floyd.
Menyadur ABC News, Presiden kulit hitam pertama di AS itu menyebut unjuk rasa yang kini terjadi diberbagai wilayah Amerika Serikat, menjadi memontum mengenyahkan rasisme di negaranya.
"Ini sebuah peluang luar biasa bagi orang-orang untuk dibangunkan mengenai beberapa tren mendasar terkait rasisme sistematik di Amerika Serikat," kata Obama dikutip dari ABC News, Kamis (4/6/2020).
Obama mengaku optimis cita-cita menerapkan sistem anti rasial bisa terwujud setelah menyaksikan begitu besarnya peran anak muda dalam aksi demonstrasi.
Mereka menuntut keadilan bagi kaum kulit berwarna di Amerika Serikat, dan mendesak priwtiwa tragis yang menimpa George Floyd dan orang kulit hitam lainnya tak lagi terjadi.
"Apa yang membuat saya begitu berharap adalah kenyataan bahwa begitu banyak anak muda telah digalakkan dan diaktifkan serta dimotivasi dan dimobilisasi," kata Obama.
"Karena secara historis, banyak kemajuan yang telah kami buat dalam masyarakat berkat peran anak-anak muda."
Obama yang berbicara via daring pada Rabu (3/6/2020), juga memberikan motivasi kepada para anak muda minoritas, terkhusus kulit berwarna untuk memperjuangkan mimpinya.
"Saya ingin Anda tahu bahwa hidup Anda penting. Impian Anda penting," tutur Obama.
Baca Juga: Lagi, WHO Sebut 2 Warga Kongo Terinfeksi Ebola
Demonstrasi besar-besaran yang menuntut keadilan bagi korban rasial muncul setelah terbunuhnya pria kulit hitam bernama George Floyd pada Senin, 25 Mei 2020.
Floyd, tanpa memegang senjata apapun, dicekik polisi Minneapolis menggunakan dengkul hampir sembilan menit lamanya, sebelum menghembuskan napas terakhir.
Empat polisi yang terlibat pada akis pembunuhan rasial itu kekinian telah dipecat, di mana anggota bernama Derek Chauvin sudah dijebloskan ke dalam penjara.
Derek Chauvin telah ditangkap dan dituntut pasal pembunuhan pada Jumat (29/5/2020). Sementara tiga rekannya dikabarkan tengah menunggu hukuman.
"Dia sedang berada di tahanan dan telah dikenai hukuman atas kasus pembunuhan," kata Jaksa Wilayah Hennepin, Mike Freeman, dalam pernyataan media seperti dikutip dari Antara, Sabtu (30/5/2020).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029
-
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 11 Orang, 54 Lainnya Masih Dicari
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN