Suara.com - Eks Ketua BEM UGM M Atiatul Muqtadir nasibnya dibandingkan dengan Mantan Ketua BEM Universitas Cendrawasih Ferry Kombo. Hal ini dipicu oleh unggahan akun Twitter @psi_perjuangan pada Sabtu (6/6/2020).
Warganet di media sosial ramai-ramai membanjiri unggahan tersebut dengan komentar yang memabnding-bandingkan nasib dua mantan Ketua BEM itu.
"Sama-sama Ketua BEM, cuma beda nasib," tulis @psi_perjuangan yang mengunggah foto Atiatul Muqtadir mempromosikan sebuah situs jual beli.
Unggahan itu telah mendapatkan lebih dari 40 ribu like dan 20 ribu retweet hingga Sabtu (6/6/2020) malam.
Perlu diketahui, Fathur, sapaan Atiatul Muqtadir, sempat viral setelah lantang menyuarakan aksi Gejayan Memanggil.
Ia bersama ribuan mahasiswa menuntut presiden untuk membatalkan beberapa RUU yang dianggap bermasalah. Diantaranya Perppu terkait UU KPK, RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Keamanan & Ketahanan Siber, RUU Minerba dan lain-lain.
Namun belakangan, pasca tak menjabat lagi sebagai Ketua BEM, Fathur lebih disibukkan dengan aktifitas sebagai relawan COVID-19.
Ia beberapa kali terlihat bersama Dokter Tirta dalam kegiatan relawan, seperti mendistribusikan bilik disinfektan.
Sementara, Mantan Ketua BEM Universitas Cendrawasih Ferry Kombo justru menjadi tahanan politik. Ia bahkan dituntut dengan hukuman penjara 10 tahun.
Baca Juga: Ander Herrera Sebut Mbappe dan Neymar Sangat Senang di PSG
BACA JUGA: 7 Tapol Papua Dituntut Belasan Tahun Bui, Salah Satunya Ketua BEM Uncen
Ferry Kombo dituntut atas tuduhan pasal makar dalam aksi unjuk rasa di Kota Jayapura, Papua pada Agustus 2019 lalu, buntut tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Eks Ketua BEM Uncen ini bersama enam tapol Papua lainnya juga mendapat tuntutan hingga belasan tahun.
Mereka adalah Presiden Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) Alex Gobay (10 tahun), Hengky Hilapok (5 tahun), Irwanus Urobmabin (5 tahun).
Kemudian, Wakil Ketua II Badan Legislatif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Buchtar Tabuni (17 tahun), Ketua KNPB Mimika Steven Itlay (15 tahun), dan Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Agus Kossay (15 tahun).
Ferry Kombo merasa sangat kecewa dengan tuntutan berat dari Jaksa Penuntut Umum yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta kejadian dan fakta persidangan.
Berita Terkait
-
7 Tapol Papua Dituntut Belasan Tahun Bui, Salah Satunya Ketua BEM Uncen
-
Tapol Papua Surya Anta Cs Akhirnya Bebas dari Penjara
-
Tapol Papua Diminta Uang oleh Oknum di Penjara untuk Bisa Bebas Asimilasi
-
Batal Bebas! Amnesty Ungkap Dugaan Jual Beli Asimilasi Tapol Papua
-
UU Minerba Disahkan DPR, Mantan Ketua BEM UGM Beri Sindiran Pedas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu