Suara.com - Presiden Iran menyebutkan bahwa pesta pernikahan yang banyak digelar di negaranya setelah lockdown dilonggarkan picu lonjakan kasus Covid-19 baru.
Menyadur Channel News Asia, Presiden Hassan Rouhani mengatakan pesta pernikahan berkontribusi pada lonjakan infeksi virus corona baru di Iran. Tetapi ia menegaskan Iran tidak memiliki pilihan selain menjaga perekonomiannya tetap berjalan meskipun ada peringatan gelombang kedua Covid-19.
Iran, yang secara bertahap melonggarlan aturan lockdown sejak pertengahan April, telah melaporkan peningkatan tajam kasus infeksi harian. Pada Kamis (4/6/2020) terdapat 3.574 kasus Covid-19 baru dan menjadi kasus harian tertinggi sejak Februari.
"Di satu lokasi, kami melihat puncak pandemi bersumber dari pernikahan yang menyebabkan masalah bagi orang-orang, pekerja kesehatan, dan kerugian di sektor ekonomi dan sistem kesehatan Iran," kata Rouhani di TV pemerintah. Namun Presiden Rouhani tidak mengatakan kapan atau di mana pernikahan itu berlangsung.
Pada hari Jumat (5/6/2020) catatan kasus Covid-19 baru turun menjadi 2.886, sehingga total kasus Iran menjadi lebih dari 167.000, dengan lebih dari 8.000 kasus kematian.
Pejabat kesehatan Iran telah memperingatkan akan terjadinya gelombang kedua Covid-19. Seorang pejabat mengatakan sekitar 70 persen dari kasus baru di Teheran adalah mereka yang telah bepergian ke luar ibukota dalam beberapa hari terakhir.
Iran telah berjuang untuk mengekang penyebaran Covid-19 tetapi pihak berwenang khawatir jika langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus dapat merusak sektor ekonomi yang sudah terpuruk karena sanksi internasional.
"Dalam keadaan ini, kami tidak punya pilihan lain" ujar Rouhani dikutip dari CNA.
"Kita harus bekerja, pabrik kita harus aktif, toko kita harus dibuka, dan harus ada pergerakan di negara sejauh yang diperlukan." tambahnya.
Baca Juga: Selundupkan 402 Kg Sabu dari Iran ke Sukabumi, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Media pemerintah melaporkan, Universitas Iran dibuka kembali pada hari Sabtu (6/6/2020) setelah ditutup selama lebih dari tiga setengah bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
7 Pekerja Masih Terjebak, Freeport Buat Lubang untuk Kirim Makanan
-
Aset Koruptor Bakal Disita Negara? DPR Janji Pembahasan RUU Perampasan Aset Super Terbuka
-
Bicara di DPR, Habib Muhsin Alatas Usul BPIP Harus Bebas dari Pengaruh Orang-orang Politik
-
Mahfud MD Terus Terang: Nadiem Makarim Orang Bersih, Tapi..
-
Bos DNR Logistics Rudy Tanoe Resmi Jadi Tersangka KPK, Langsung Lawan Lewat Praperadilan
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat