Suara.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo menanggapi klaim istana yang menyebut kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo masih tinggi.
Roy Suryo merasa pernyataan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman tidak dapat dipercaya. Pasalnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi justru menurun.
Kritikan Roy kepada Fadjroel dilontarkan melalui cuitan yang diunggah ke akun Twitter KRMTRoySuryo2 pada Senin (8/6/2020).
Pakar telematika itu pun menyarankan Fadjroel untuk fokus ke jabatan barunya sebagai Komisaris Waskita Karya saja.
"Tweeps, Mungkin ada baiknya Ybs konsentrasi saja ke posisi barunya selaku Komisaris Waskita Karya & bukan lagi selaku Jubir Pak Jokowi," cuit Roy Suryo dikutip Suara.com, Selasa (9/6/2020).
Roy Suryo mengunggah beberapa gambar tangkapan layar dari artikel yang menyebut hasil survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun.
BACA JUGA: Hasil Survei Kepuasan Jokowi Tangani Covid-19 Menurun, Istana Sebut Wajar
Sekarang angkanya 66,5 persen, dibanding temuan Februari 2020 atau sebelum kasus Covid-19 di Indonesia yakni 69,5 persen. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
"Maksudnya survei Indokator Politik ini baik: mengingatkan, cuman bisa jadi back-fired, kalau Jubirnya ngaco," komentar Roy Suryo.
Baca Juga: Raffi Ahmad Nego Mobil Anti Peluru, Konon Pernah Dimiliki Soeharto
BACA JUGA: Kepercayaan Publik ke KPK Menurun, ICW: Firli Dilantik Tidak Ada Prestasi
Sementara itu, Fadjroel Rachman telah menanggapi hasil survei tersebut. Baginya, angka itu masih terbilang tinggi.
Menurut Fadjroel, kepercayaan publik dapat dilihat dari kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah covid-19 dapat berjalan dengan baik.
Presiden, melalui Fadjroel, juga menghargai hasil survei Indikator Politik Indonesia tersebut.
Kepercayaan masyarakat sebesar 66,5 persen tersebut menjadi modal bagi Jokowi untuk bekerja keras dan bertindak dalam penanganan COVID-19 untuk memasuki keadaan new normal.
Untuk diketahui, Inikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk persepsi publik terhadap penanganan Covid-19.
Survei digelar pada periode 16-18 Mei 2020 dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun metode wawancara telepon dengan random sampling kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.
"Kepuasan terhadap kerja Jokowi sekitar 66,5 persen Cenderung menurun tapi tidak signifikan dibanding temuan sebelumnya yaitu 69, persen," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam diskusi virtual, Minggu (7/6/2020).
Tag
Berita Terkait
-
Kepercayaan Publik ke KPK Menurun, ICW: Firli Dilantik Tidak Ada Prestasi
-
Hasil Survei Kepuasan Jokowi Tangani Covid-19 Menurun, Istana Sebut Wajar
-
Rizal Ramli Sebut Buzzer Jokowi Sampah, Fadli Zon Ikut Kasih Sindiran
-
Media Asing Sebut Anies Rival Jokowi, PKS: Dia Jaga Jakarta dari Pandemi
-
Perdana! Jokowi akan Gelar Rapat Tatap Muka di Istana
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu