Suara.com - Musisi sekaligus aktivis Ananda Badudu mengungkapkan pendapatnya soal Presiden Perempuan di kontestasi Pilpres 2024 nanti. Susi Pudjiastuti pun menanggapi pendapat Ananda ini.
Ananda mengungkit soal presiden perempuan yang selama ini belum pernah dimiliki Indonesia dari hasil pemilihan langsung.
"Megawati itu kan dipilih MPR. Mungkin 2024 nanti saatnya kita punya presiden perempuan hasil pemilihan langsung," cuit Ananda pada Rabu (17/6/2020).
Di lain sisi, Ananda juga mengungkapkan bahwa dirinya bukan bermaksud mendukung Puan Maharani yang digadang-gadang akan menjadi kandidat dalam pencalonan presiden tahun 2024 nanti.
"Mohon jangan salah tangkap, saya bukan pendukung agenda oligarki oleh karena itu saya bukan pendukung Puan," lanjut Ananda.
Sementara itu di kolom komentar, pendapat soal keterlibatan perempuan dalam pencalonan presiden di tahun 2024 ini ditanggapi oleh mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti.
Susi memberikan tanggapan sengan membubuhkan tiga buah emotikon jempol dan tiga emotikon tepuk tangan.
Melihat respons Susi, Ananda Badudu menunjukkan dukungannya.
"Maju terus Bu Susi!" tulis Ananda.
Baca Juga: Sah, Katerina Sakellaropoulou Jadi Presiden Perempuan Pertama Yunani
Sementara itu, beberapa warganet pun turut menanggapi soal kandidat presiden perempuan di pemilu periode mendatang.
"Saatnya presiden perempuan mengambil alih palu ketukan Omnibus Law sudah dilakukan sama Puan," komentar warganet.
Tak sedikit dari warganet yang langsung menyodorkan nama-nama tokoh perempuan di Indonesia.
"Najwa Shihab, Yenny Wahid, Bu Susi, Bu Risma, tapi ganti dulu presidential theshold-nya ketinggian kalu 20%," tulis warganet.
"Najwa Shihab cocok kali ya," usul warganet lain.
"Bu Susi gimana?" pengguna Twitter lain turut mengusulkan.
Berita Terkait
-
Bersanding dengan Susi Pudjiastuti, Veronica Tan Masuk 20 Tokoh Berpengaruh
-
Presiden Honduras Positif Terjangkit Virus Corona
-
Istri Presiden Ukraina Positif Corona
-
Kontroversial! Trump Sarankan Penghentian Tes untuk Turunkan Kasus Covid-19
-
Kesehatan Donald Trump Sedang Dipertanyakan, Begini Kata Ahli
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua