Suara.com - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain membeberkan alasannya menyatakan keberatan atas RUU HIP yang sedang digodok pemerintah. Tengku Zul menganggap bahwa RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) akan merendahkan derajat Pancasila itu sendiri.
Alasan itu ia ungkapkan ketika menjadi narasumber di kanal YouTube Refly Harun yang diunggah pada Senin (22/6/2020).
Dalam tayangan itu, Ustaz Tengku Zul menyatakan keberatannya soal poin ketuhanan yang berkebudayaan yang dibahas dalam RUU HIP.
"Kalau itu misal dirubah, apa masih mau diterima RUU HIP?" tanya Refly kepada Tengku Zul.
Dengan gamblang, Ustaz Tengku Zul menyatakan bahwa RUU HIP hanya akan merenahkan derajat Pancasila sebagai sumber hukum utama dalam kehidupan berbangsa.
"Enggak ada manfaat. Sebenarnya begini, Pancasila itu kan falsafah negara, cara pandang bangsa Indonesia tentang dirinya dan Pancasila itu sumber dari segala tertib hukum kita, masa diturunkan jadi UU, sederajat dengan hukum mencuri dan berzina? Enggak cocok," jelas Tengku Zul.
Ketika disinggung soal kemunculan RUU HIP ini, Tengku Zul kemudian bercerita bahwa pengotak-atikan Pancasila sudah pernah dilakukan sejak zaman presiden pertama Indonesia, Soekarno.
"Udah lama, ini kan pandangan Bung Karno, yang mengungkapkan Pancasila jadi Trisila, Ekasila, bahkan gotong royong. Sudah ada TAP MPRS no 26 untuk meneliti pandangan Bung Karno," kata Tengku Zul.
Sekjend MUI Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat ini mengungkapkan jika selama ini TAP MPRS yang selalu digaungkan untuk mengawasi pandangan Bung Karno hanya soal komunisme saja.
Baca Juga: Ribut RUU HIP, Gus Miftah Menyindir Oknum Anggota DPR
"Yang selalu dibuka kan TAP MPRS 25 tentang pelarangan PKI, komunisme, atheisme dan leninisme untuk meneliti, mewaspadai pandangan Bung Karno," kata Tengku Zul.
Ia melanjutkan bahwa tindakan pemerintah yang melenceng dari Pancasila sudah dilakukan oleh Bung Karno namun ditutup-tutupi oleh Soeharto.
"Tapi kan Pak Harto mukul duwur mendem jero, menghormati senior menutup aibnya sehinga itu tidak jalan. Sebenarnya kan Bung Karno telah melenceng dari Pancasila. Kemudian negara ini kan NKRI, tapi pernah dijadikan neagra parlemen, negara syarekat, ini kan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD '45. Sudah diwujudkan itu lewat TAP MPRS nomor 26 tapi tidak dipopulerkan oleh Pak Harto," Tengku Zul.
Berita Terkait
-
Heboh Tagar #TangkapMegaBubarkanPDIP di Hari Ultah Jokowi, Ada Apa?
-
Arief Poyuono Sebut Isu PKI Dibuat Kadrun, Tengku Zul Sentil Prabowo
-
Ribut RUU HIP, Gus Miftah Menyindir Oknum Anggota DPR
-
Bertemu Purnawirawan, Jokowi Bahas soal Kebangsaan dan Ideologi Pancasila
-
Jokowi: RUU Haluan Ideologi Pancasila 100 Persen Inisiatif DPR
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah
-
Joget DPR di Depan Prabowo-Gibran: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang MKD!
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Tito Karnavian: Rp210 T untuk Hidupkan Ekonomi Desa Lewat Kopdeskel Merah Putih
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus