Suara.com - Seorang ibu dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun karena menampar dua guru di sebuah sekolah di Riyadh, Arab Saudi.
Menyadur The Gulf News, pengadilan Kriminal di Arab Saudi telah menghukum seorang ibu satu tahun penjara setelah menampar dua orang guru di sebuah sekolah di Riyadh.
Menurut keterangan pengacara Abdul Aziz Al Mahayli kepada Al Jazeera, ibu tersebut dinyatakan bersalah atas penyerangan fisik dan verbal kepada dua orang guru (seorang Mesir dan seorang Saudi) ketika para siswa meninggalkan sebuah sekolah swasta di Riyadh pada November 2018.
Al Mahayli mengungkapkan bahwa pengacara terdakwa menawarkan sejumlah uang sebagai tanda penyelesaian kepada para para guru sebesar 100.000 rial (sekitar Rp 381,6 juta), tetapi mereka menolak.
Pengacara tersebut menjelaskan bahwa justru sang ibu yang pertama kali mengajukan keluhan kepada polisi.
Tetapi ketika para guru datang, mereka mengajukan gugatan balik terhadapnya karena memukuli mereka. Kasus itu kemudian dirujuk ke Pengadilan Negeri.
"Dua kasus diajukan ke pengadilan, satu kasus dari ibu terhadap guru dan sebaliknya, dan jaksa penuntut umum mengajukan kasus terhadap ibu dan satu kasus terhadap guru." jelas Al Mahayli.
Setelah mendengarkan para penjelaskan para saksi, hakim kemudian menolak aduan sang ibu dan melanjutkan laporan para guru atas kekerasan yang menimpa mereka.
Al Mahayli mengatakan ibu itu dijatuhi hukuman penjara satu tahun, karena menyebabkan kekacauan di sekolah dan menggunggah kejadian tersebut di aplikasi "Snapchat".
Baca Juga: Arab Saudi Batasi Kuota Jemaah Haji 2020, Hanya Sekitar 1000 Orang
Departemen Pendidikan Riyadh mengikuti kasus ini dan mengangkat surat kepada polisi Riyadh yang meminta agar hak-hak gurunya dilindungi.
Al Mahayli menjelaskan bahwa beberapa perselisihan diselesaikan secara damai di luar pengadilan, baik sebelum mereka menjalani pengadilan atau setelahnya.
Peristiwa itu terjadi ketika para siswa meninggalkan sekolah. Sang ibu meminta seorang guru keturunan Mesir untuk membawa putranya dari taman bermain, tetapi guru itu menolak permintaannya dengan mengatakan itu bukan tugasnya. Sang ibu kesal, memukuli guru dan menampar wajahnya. Ketika guru lain datang untuk menyelamatkannya, dia juga ditampar berulang kali di wajahnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya