Suara.com - Aksi pembakaran bendera PDIP dalam aksi tolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) memantik perhatian banyak pihak. Salah satunya politikus PDIP Ruhut Sitompul.
Eks politikus Partai Demokrat itu meminta pemimpin dalam demonstrasi yang dibidani Kelompok PA 212 dan Front Pembela Islam (FPI) itu bertanggung jawab terkait pembakaran bendera tersebut.
"Pimpinan demo harus bertanggung jawab dengan pembakaran Bendera PDI Perjuangan," cuit Ruhut Sitompul melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @ruhutsitompul, Jumat (26/6/2020).
Dalam cuitan yang dikutip Suara.com, Senin (29/6/2020), Ruhut mendesak agar pemimpin demonstrasi tidak berkelit dengan mengatakan pelaku pembakaran adalan penyusup.
"Jangan berani demo dan terjadi perbuatan melanggar hukum langsung ngeles dengan jawaban oh itu penyusup yang melakukan. Tolong pihak berwajib segera memproses kasus pidananya, merdeka," kicau Ruhut Sitompul.
Pada Minggu (28/6/2020), Ruhut kembali melontarkan cuitan untuk pemimpin demonstrasi dan pelaku pembakaran bendera PDIP--yang disebutnya kadrun--melalui peribahasa.
"Sepandai pandainya tupai meloncat akhirnya jatuh juga, itulah kalimat yang paling tepat untuk kadrun-kadrun selama ini suka demo mengganggu Kamtipmas, kena batunya dengan PDI Perjuangan langsung ngeles dan tiarap," tulis Ruhut Sitompul.
Dia berkicau, "Kita percayakan polisi memproses tindak pidana pembakaran bendera. Merdeka."
Seperti diketahui, aksi pembakaran bendera PDI-P dilakukan pada hari Rabu (24/6/2020) ketika massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) melakukan demo menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Baca Juga: Wakil Ketua DPC PDI Jogja: Pembakaran Bendera PDIP Mencoreng Demokrasi
Pihak PDI-P telah melaporkan insiden tersebut ke kepolisian namun hingga saat ini polisi masih memburu siapa saja pelaku yang membakar bendera partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu.
Berita Terkait
-
Wakil Ketua DPC PDI Jogja: Pembakaran Bendera PDIP Mencoreng Demokrasi
-
Fakta di Balik Perempuan Pakai Kaus Palu Arit, Dikirim dari Luar Negeri
-
Prabowo Diminta Tidak Nyapres 2024, Ketua PA 212: Masa Mau Nyapres Terus?
-
Bedah Koleksi Kendaraan Megawati & Puan Maharani, Totalnya Tembus Miliaran?
-
PAN: RUU HIP Ganti Nama Tak Akan Selesaikan Masalah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!