Suara.com - Biasanya makanan cepat saji hanya membutuhkan waktu 15-30 menit untuk penyajian. Namun, siapa sangka ada warung makan yang pembelinya terpaksa harus menunggu 4 hari bahkan hingga 2 minggu untuk memesan seporsi menunya.
Warung makan tersebut bernama Pangsit Lek Gino yang terletak di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Pembeli harus antri dan masuk waiting list sejak berhari-hari sebelumnya demi mendapatkan sepiring porsi pangsit goreng.
"Pernah denger pangsit goreng viral? Belinya harus seminggu sebelumnya, kalau on the spot jangan harap kebagian," kata food blogger Gina Angelia via akun TikTok-nya @gina_angelia.
Penasaran dengan hal itu, ia pun membuktikan sendiri dengan mendatangi warung pangsit goreng yang dikelola pria bernama Gino. Rupanya, warung tersebut telah ada sejak tahun 1993 dan terkenal dengan menu pangsit gorengnya.
Setiap hari, warung pangsit goreng Lek Gino buka dari jam lima sore hingga pukul 11 malam. Namun, pembeli masih harus datang mengantri sebelum warung buka agar tak menunggu lama.
"Buka jam 5 sore, pada antri sebelum buka," kata @gina_angelia.
Selain itu, meski datang sebelum jam buka, pelanggan sudah antri berhari-hari sebelumnya demi mendapatkan sepiring pangsit goreng Lek Gino. Bahkan menurut kesaksian salah seorang tetangga Lek Gino, ia harus antri selama tujuh jam baru mendapat jatah makanan.
"Saya yang tetangganya aja antri dari jam 3 sore dapetnya jam 9.30, itu sebelum viral ya," tulis akun TikTok @TRCI IR ONE.
Usut punya usut, Gino ternyata adalah mantan chef yang beralih profesi menjadi pedagang kaki lima. Setiap hari, ia hanya menyediakan 100 porsi pangsit goreng bagi para pelanggan. Oleh sebab itulah, antriannya membludak. Ia tak bisa lagi menambah kuota karena keterbatasn tenaga.
Baca Juga: Makan Mi Ayam Bayar Seiklasnya, Harry di Bawah Bayang-bayang Meghan Markle?
"Pantesan masakannya enak ya," kata Gina dalam video yang tayang di kanal YouTube-nya @Gina Selalu Gina.
Hingga kini, antrian di warung pangsit lek Gino bahkan sudah habis kuota hingga tanggal 31 Juli sehingga calon pembeli yang akan ke sana harus menunggu untuk kuota di bulan berikutnya.
Berita Terkait
-
10 Istilah Paling Banyak Dicari Warganet Sepanjang Tahun 2025
-
Bukan Sekadar Tren Viral: Memahami Kekuatan Pop Culture di Era Digital
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
Viral Karakter Kartun Editan AI 'Buka Suara': Kritik Kebijakan saat Banjir Sumatra
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU