Suara.com - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata tidak mempersoalkan tim pemburu koruptor kembali diaktifkan oleh Menteri Menkopolhukam Mahfud MD.
Alex menuturkan, jika tim tersebut sudah terbentuk KPK siap berkoordinasi dengan tim bentukan pemerintah itu.
"Bukan masalah setuju atau tidak setuju. Itu keputusan pemerintah ya, kalau misalnya pemerintah membentuk tim pemburu koruptor, nanti kami KPK akan melakukan koordinasi dan supervisi. kalau nanti sudah keputusan pemerintah akan dibentuk," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/7/2020).
Menurut Alex, koordinasi itu nantinya diperlukan lantaran KPK sendiri mempunyai buronan-buoronan yang hingga kini belum tertangkap.
"Kan ada juga koruptor-koruptor yang sekarang ini masih dalam status DPO KPK. Itu kalau misalnya sudah terbentuk kami akan lakukan koordinasi dengan mereka," ucap Alex.
Meski begitu, KPK belum mendapatkan undangan terkait pembahasan tim pemburu koruptor bentukan pemerintah.
"Secara resmi belum diundang untuk teknisnya bagaimana nantinya belum, itu kan masih dalam wacana," tutup Alex.
Sebelumnya, Mahfud MD menegaskan tidak masalah dengan pro dan kontra atas rencananya membangkitkan kembali Tim Pemburu Koruptor. Saat ini ia mengaku terus mengerjakannya dengan serius.
Mahfud mengatakan keseriusannya tersebut juga seraya dengan menerima berbagai saran-saran dari masyarakat.
Baca Juga: Tim Pemburu Koruptor Tetap Dibentuk, Mahfud: Jangan Saling Serobot
"Saya akan terus mengerjakan ini secara serius, tentang Tim Pemburu Koruptor ini, tapi tetap memperhatikan saran-saran dari masyarakat," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2020).
Berita Terkait
-
Disita KPK, Aset Terpidana Djoko Susilo Mau Dijadikan Kantor BPN DKI
-
Besok Kirim Surat Penolakan RUU HIP ke DPR, Mahfud: Pancasila Sudah Final
-
Sempat Ada Penolakan, Mahfud MD Serius Garap Tim Pemburu Koruptor
-
Anggota Polri Buat Surat Jalan Djoko Tjandra, Mahfud: Selesaikan Terbuka!
-
Mahfud MD Balas Kritikan Pimpinan KPK soal Tim Pemburu Koruptor
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Bank Jakarta, Menkeu Purbaya: Jangan Sampai Saya Kasih Duit Panik
-
Cak Imin: Semua Pembangunan Pesantren Tanpa Izin Harus Dihentikan Sementara
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
-
Roy Suryo Soal Relawan Jokowi Mau Demo Pakai Celana Dalam: ODGJ, Jogetin Aja!
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
-
Bela Palestina, Orasi Felix Siauw di Kedubes AS: Amerika Penyokong Israel untuk Bunuh Anak-anak!
-
Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
-
Jalan Depan Kedubes Amerika Ditutup Imbas Aksi Demo, Ini Rute Alternatifnya
-
Menteri PU Soal Tradisi Santri Ngecor di Pesantren: Enggak Boleh Ngomong Begitu