Suara.com - Banjir bandang yang menerjang sebagian kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (13/7/2020) lalu, ternyata membuat sebagian warga yang menjadi korban mengalami trauma.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo. Untuk korban banjir yang mengalami trauma di Luwu Utara telah disediakan sarana khusus.
Posko trauma healing umumnya diperuntukan bagi anak-anak yang menjadi korban banjir bandang. Mereka diajak belajar dan bermain, lalu kemudian dipulihkan mentalnya melalui bimbingan psikolog yang telah disediakan khusus.
"Kita berharap anak-anak ini bisa hilang trauma akibat banjir bandang yang dialami dan mengembalikan keceriaan mereka," kata Ibrahim melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/7/2020).
Ibrahim menyebut para korban banjir bandang saat ini mengungsi di 19 pos pengungsian yang terdapat di Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba, Luwu Utara, Sulsel. Untuk di Kecamatan Baebunta tercatat ada 1420 orang yang mengungsi, sementara di Kecamatan Masamba ada 1444 orang.
"Kita masih melakukan monitoring dan membantu melakukan evakuasi korban dan memberi bantuan bahan pokok serta obat-obatan,” ujar Ibrahim.
Selain itu, katanya, ada puluhan aset dan infrastruktur milik pemda setempat yang rusak akibat banjir bandang di wilayah itu. Mulai dari rumah jabatan bupati dan wakil bupati, kantor pemerintah, koramil, bawaslu, pusat pertokoan, jembatan, pasar tradisional, masjid, sekolah, bandara, lahan pertanian dan perkebunan warga, rumah warga, hingga bendungan.
"Adapun kerugian material akibat bencana alam banjir dan tanah longsor diperkirakan Rp50.000.000.000," kata dia.
Satu persatu infrastruktur yang rusak mulai dibenahi secara bertahap. Salah satunya adalah melakukan pembersihan material bencana di jalan poros penghubung antar kecamatan dan jalur lintas kabupaten di daerah setempat. Hal ini dilakukan agar jalur yang sempat tertutup akibat tertimbun material lumpur dapat diakses kembali oleh kendaraan yang melintas.
Baca Juga: BMKG: Banjir Bandang Luwu Tak Terkait Rentetan Gempa Tektonik
"Sudah bisa dilalui oleh kendaraan namun sifatnya buka tutup arus karena masih dalam tahap pembenahan serta pembersihan jalan raya," jelas Ibrahim.
Diketahui, dari kejadian ini ada puluhan korban yang sudah berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan di lokasi kejadian. Hingga hari ketujuh pencarian, tercatat ada 38 orang korban jiwa.
"Selamat 1543 orang, meninggal dunia 38 orang, dan dalam pencarian 11 orang," kata Kepala Basarnas Kota Makassar Mustari melalui keterangan tertulisnya, Minggu (19/7/2020).
Meski telah memenuhi prosedur pencarian, namun waktu pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, akan diperpanjang selama tiga hari kedepan. Alasan, penambahan waktu pencarian ini dikarena masih ada belasan korban banjir yang belum ditemukan.
"Sesuai dengan prosedur tujuh hari, namun dilihat di lokasi masih ada belasan orang dalam pencarian. Sehingga pemerintah setempat dan bupati meminta Basarnas menambah waktu pencarian tiga hari kedepan," tutup Mustari.
Dari kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menetapkan status tanggap darurat selama 30 hari, mulai dari 14 Juli hingga 12 Agustus 2020.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Luwu Utara Diduga Akibat Adanya Pembalakan Liar
-
Aksi Mapala UMI Tembus Lumpur Sejauh 3 Km Evakuasi Seorang Nenek di Luwu
-
BMKG: Banjir Bandang Luwu Tak Terkait Rentetan Gempa Tektonik
-
Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara Disebabkan Kikisan di Daerah Lereng
-
Bantuan Korban Banjir Luwu Utara Berserakan di Jalan dan Semak, Dibuang?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
Pramono Pastikan Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Tak Direlokasi Usai Kebakaran
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Asal Api Diduga dari Kios Cikurai
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?
-
Eks Menkumham: Posisi Negara Kalah, Diperalat Oligarki untuk Validasi Perampokan Tanah Rakyat