Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta kepada masyarakat khususnya warga DKI Jakarta untuk tak menyebarkan fitnah mengenai adanya puskesmas hingga rumah sakit mengeruk keuntungan pribadi dalam menangani pasien Covid-19.
"Hentikan segala macam fitnah kepada mereka. Hentikan fitnah dengan isu-isu jahat seakan mereka mencari keuntungan pribadi," kata Anies dalam tayangan video akun Youtube Pemprov DKI yang dilihat Suara.com, Sabtu (25/7/2020).
Anies mengatakan, tak semestinya masyarakat menyebarkan isu yang tak penting terkait adanya rumah sakit yang meraup keuntungan. Pasalnya, selama ini diketahui seluruh tenaga kesehatan bekerja keras untuk kesehatan warga Indonesia.
"Bila memang ada keluhan terhadap pelayanan kesehatan, laporkan kepada dinas kesehatan, laporkan kepada kementerian kesehatan. Kalau perlu, laporkan ke Ombudsman, tetapi bukan dengan menyebarkan isu dan fitnah ke publik luas," tutur Anies.
Di sisi lain, mantan Mendikbud itu menyampaikan, DKI telah memiliki 67 rumah sakit rujukan Covid. Dari puluhan rumah sakit tersebut, ada 4.556 tempat tidur isolasi dan 659 ruang intensive care unit (ICU) khusus Corona.
Sebelumnya diberitakan, jumlah pasien positif covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami penambahan. Tercatat hingga Sabtu (25/7/2020), jumlah kasus positif bertambah 393.
Dengan demikian, total akumulasi seluruh kasus positif Covid-19 di Ibu Kota berjumlah 18.623.
"Dari jumlah tersebut, 11.725 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 768 orang meninggal dunia," Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Anies Akui Kasus Corona di Jakarta Melonjak, Satu Bulan 6.051 Pasien Baru
Berita Terkait
-
Zidan Pria Disabilitas Diterima Kerja PT Transjakarta, Ucap Terima Kasih ke Pramono Anung
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara