Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membeberkan jumlah kasus positif di Provinsi DKI Jakarta yang terus melonjak beberapa waktu belakangan.
Merujuk pada data Selasa (28/7/2020) kemarin, pasien positif Covid-19 di Ibu Kota tembus 19.592 kasus.
Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menerangkan, ada beberapa klaster di Ibu Kota yang turut menyumbang kasus positif di Tanah Air. Terutama dalam kurun waktu 4 Juni 2020 sampai 26 Juli 2020.
Dewi memaparkan, pasien di rumah sakit masih bercokol di puncak klasemen dengan rasio angka sebesar 42 persen. Pada urutan kedua, pasien yang berasal dari komunitas --merujuk pada kontak tracking-- dengan rasio angka 39 persen.
Dalam hal ini, klaster pasien komunitas berasal dari bukan orang yang sakit. Utamanya, mereka yang terinfeksi Covid-19 belum pernah terpapar, selanjutnya mereka menghadiri beberapa tempat atau orang-orang di komunitas tertentu.
"Pasien rumah sakit memang masih menempati urutan pertama sekitar 42 persen, kemudian pasien di komunitas --ini yang hasil kontak tracking. Di komunitas, misalnya si bapak 'A' yang dulunya positif pernah pergi menghadiri apa, bertemu dengan siapa saja, akhirnya mulailah ada penyebaran di sana. Jadi bertemu pasien di komunitas, ini juga cukup besar angkanya sekitar 39 persen," kata Dewi dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube BNPB, Rabu (29/7/2020).
Klaster selanjutnya, lanjut Dewi, berasal dari sektor Anak Buah Kapal (ABK) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dari kedua klaster tersebut, rasio angkanya mencapai 5,8 persen.
"Kemudian ini ada ABK dan PMI yang balik ke Indonesia sekitar 5,8 persen," lanjut Dewi.
Pada urutan keempat ditempati oleh klaster pasar dengan rasio angka sebesar 4,3 persen. Selanjutnya, urutan kelima ditempati oleh klaster perkantoran dengan rasio angka sebesar 3,6 persen.
Baca Juga: Puskesmas Ungkap Kasus Corona di Disdik DKI, 38 Orang Diduga Terpapar
"Kemudian pasar pada peringkat keempat sekitar 4,3 persen. Kemudian selanjutnya adalah perkantoran, sekitar 3,6 persen. Tapi kita harus paham jika perkantoran menyumbangkan kontribusi sebesar 3,6 persen di masa PSBB transisi ini," jelasnya.
Dia mengemukakan, klaster perkantoran sempat menghebohkan jagad dunia Covid-19 selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta. Namun, dia meminta agar publik juga memahami jika kontribusi klaster perkantoran berada di bawah klaster pasar dan rumah sakit.
Dewi menjelaskan, klaster-klaster tersebut muncul karena Provinsi DKI Jakarta mempunyai tim surveilans yang bekerja luar biasa. Misalnya, dalam rentang waktu 6 Juni 2020 hingga 26 Juli 2020, terdapat tiga jenis penelusuran yang dilakukan tim surveilans di Ibu Kota.
"Ternyata sebanyak 3,567 kasus atau 28 persen merupakan hasil dari active case finding. Aktif dicari, turun ke pasar, ke perkantoran, rumah ibadah ini benar-benar dicari pasien yang tidak ada gejalanya tapi ternyata positif," papar Dewi.
Berita Terkait
-
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup Hari Ini, Nakes dan Relawan Purna Tugas
-
Satgas Covid-19: Subvarian XBB Merebak, Prokes Liburan Akhir Tahun Harus Diperketat
-
Pandemi Covid-19 Terkendali, PB IDI Wanti-wanti Masyarakat: Jangan Terlalu Euforia
-
Satgas Covid-19: Lebih dari 61 Juta Jiwa Sudah Terima Vaksin Dosis Ketiga
-
Positivity Rate di Indonesia Naik, Kok Kepatuhan Melakukan Protokol Kesehatan Malah Turun?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN