Suara.com - Pemerintah Arab Saudi menerapkan teknologi tinggi di situs paling suci Islam, Ka'bah, demi menjamin kelancaran ibadah haji tahun 2020 di tengah pandemi virus Corona.
Menyadur The Washington Post, Rabu (29/7/2020), para petugas telah melakukan persiapan terakhir di Masjid Agung yang menaungi Ka'bah pada Selasa (28/7/2020).
Amr Al-Maddah, kepala perencana di Kementerian Haji, membantu memasukkan teknologi terbaru ke dalam ziarah seperti pemindai panas dan kartu identitas elektronik.
"Saat ini, teknologi adalah kuda hitam kami untuk mengembangkan seluruh perjalanan haji," kata al-Maddah, seorang insinyur elektronik dengan gelar Ph.D. dalam robotika dan kecerdasan buatan.
Al-Maddah menegaskan, kesehatan dan nyawa jemaah haji adalah prioritas utama pihaknya saat ini. Arab Saudi menginginkan ibadah itu bisa bebas dari infeksi virus Corona.
"Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memastikan bahwa haji ini akan berakhir dengan nol kasus COVID-19 dan juga dengan nol kematian dalam jumlah total haji kami."
Tahun ini, Arab Saudi tak membuka ibdah haji untuk umum--di mana tahun lalu dihadiri 2,5 juta orang. Mereka membatasi jumlah jamaah hanya 1.000 hingga 10.000 orang.
Orang-orang yang telah disetujui mengikuti gahi tahun ini telah menjalani tes Covid-19 dan diminta melakukan isolasi mandiri di kamar hotel di Mekah.
Bahkan, sebelum jamaah haji memasuki Mekah, mereka diberikan gelang oleh kementerian kesehatan Saudi untuk memantau pergerakan mereka dan memastikan karantina wajib diperhatikan.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Dirut BPJS Kesehatan Terpilih Jadi CEO Terbaik
Pemindai termal tubuh juga digunakan Arab Saudi di seluruh situs suci untuk memantau suhu orang.
Demi menghindari krumunan, setiap peziarah akan bergabung dengan kelompok berisi sekitar 20 orang.
Seorang pemimpin kelompok akan membimbing mereka dalam seluruh proses haji ke setiap tujuan pada waktu tertentu.
Hal itu dilakukan demi menghindari kerumunan di tempat-tempat seperti Masjidil Haram, di mana umat Islam mengelilingi Ka'bah.
Sementara di Gunung Arafat, di mana Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya hampir 1.400 tahun yang lalu, para peziarah wajib mengenakan kartu ID teknologi tinggi yang terhubung ke aplikasi pada ponsel mereka.
Kartu dan aplikasi memungkinkan pemerintah untuk dengan mudah memantau para peziarah, dan memberi mereka cara untuk menjangkau pemimpin kelompok mereka dan membuat permintaan makanan khusus.
Berita Terkait
-
Nekat Jualan Hewan Kurban di Tengah Pandemi, Syafiq Keluhkan Sepi Pembeli
-
Dalam Sepekan, 16 Orang Kedapatan Melanggar Aturan Ibadah Haji 2020
-
Sunyinya Mina Menjelang Puncak Haji di Tengah Pandemi
-
Khotbah Hari Arafah Diterjemahkan ke 10 Bahasa, Termasuk Melayu dan China
-
Heboh Polisi Naik Unta di Jalan Tol, Ternyata Ini Penyebabnya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi