Suara.com - Sekjen Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dedi Supratman menilai pemerintah belum mengakomodasi semua kepentingan untuk penanganan virus Corona (Covid-19).
Salah satu contohnya ialah ketika profesi kesehatan yang belum pernah diajak berdiskusi oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dedi mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia tengah berperang untuk melawan virus. Sehingga yang dibutuhkan ialah para tenaga kesehatan, bukan militer.
"Pasukan tempurnya ini bukan lagi di militer, ini kan melawan virus ya, mau enggak mau teman-teman kesehatan," ujar Dedi dalam diskusi virtual, Sabtu (1/8/2020).
Akan tetapi, pada kenyataannya para tenaga kesehatan belum pernah diajak duduk satu meja dengan Jokowi untuk mencari solusi di tengah kasus Covid-19 yang terus merangkak naik.
"Ini juga saya enggak tahu kenapa susah sekali gitu kan untuk menghadap ke KSP (Kantor Sekretaris Presiden) saja, apalagi ke presiden seperti itu," ungkapnya.
Pihaknya mengaku telah mengirimkan surat kepada Jokowi untuk segera bisa bertemu dan mendiskusikan nasib negara di tengah kemelut pandemi dari segi kesehatan.
"Kami (ingin) menghadap, pak ini situasi makin parah kami lihat. Mudah-mudahan pak Presiden membuka pintu untuk bisa beraudiensi dengan kami kalangan kesehatan," tuturnya.
Dedi enggan dianggap kalau tenaga kesehatan sengaja ingin tampil. Justru ia menginginkan kalau profesi kesehatan di tanah air itu diberikan kepercayaan untuk dilibatkan dalam penanganan Covid-19.
Baca Juga: Tenggak Hand Sanitizer karena Tak Punya Miras, 10 Orang Tewas
Berita Terkait
-
Tenggak Hand Sanitizer karena Tak Punya Miras, 10 Orang Tewas
-
Ini Daftar Negara dengan Lonjakan Virus Corona Paling Parah Menurut WHO
-
Ilmuwan Amerika Sebar Resep Vaksin Covid-19, Pengguna Diminta Racik Sendiri
-
Baru dari Malaysia dan Singapura, 23 TKI di Batam Positif Corona
-
5 Staf Protokol Gubernur Kepulauan Riau Isdianto Positif Corona
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!