Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengatakan penunjukan kembali Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra bertujuan mengamankan pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2020.
Sebab, dengan posisinya sebagai Ketum Gerindra, Prabowo dinilai memiliki kans lebih besar. Atas dasar alasan itu pula yang membuat posisi Gerindra belum rela menempatkan kader selain Prabowo sebagai ketua umum.
"Prabowo masih ingin maju jadi Capres di 2024. Untuk mengamankan pencapresan ke depan, tentu jabatan Ketum Gerindra harus dipegang di tangannya. Karena jika diberikan ke orang lain, nanti orang itu yang punya keinginan jadi capres," kata Ujang kepada Suara.com, Minggu (9/8/2020).
Selain untuk mengamankan pencapresan Prabowo, Ujang berkata, jabatan ketua umum juga belum bisa dipegang figur lain di Gerindra lantaran masih bersinarnya Prabowo.
Sekalipun Gerindra memiliki kader atau tokoh-tokoh yang potensial untuk menjabat Ketum, semisal Sandiaga Uno, Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, dan Fadli Zon.
"Tapi (mereka) tak bisa muncul karena masih ada Prabowo. Prabowo itu matahari di Gerindra, jadi tak boleh ada mata hari kembar dalam satu partai. Jadi matahari-matahari lain masih tenggelam, belum berani muncul," ujar Ujang.
Ujang berujar, fenomena bersinarnya satu tokoh di partai politik tidak hanya hadir di Gerindra. Melainkan tampak juga di parpol lai, seperti PDI perjuangan dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Partai Nasdem dengan Ketua Umun Surya Paloh.
"Dan lain-lain yang masih belum bisa melakukan regenerasi partai," kata Ujang.
Diketahui, Seluruh pengurus daerah Partai Gerindra bersepakat mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada Pilpres 2024, setelah yang bersangkutan kembali dipilih sebagai ketua umum, Sabtu (8/8/2020).
Baca Juga: Prabowo di KLB: 12 Tahun Lalu Kita Diremehkan, Gerindra Bukan Apa-apa
"Seluruh DPD dan DPC Partai Gerindra meminta Pak Prabowo untuk maju dalam Pilpres tahun 2024," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).
Kendati begitu, menurut Muzani, Prabowo tidak langsung memberikan jawabannya.
Mantan Danjen Kopassus itu baru akan memberikan keputusan pada 1 tahun menjelang Pilpres 2024 digelar.
"Pak Prabowo tadi di hadapan KLB mengatakan bahwa tentang hal tersebut akan diputuskan 1 tahun atau satu setengah tahun pemilihan presiden," kata Muzani.
Alasan Prabowo, kata Muzani, ingin lebih dulu menata kelembagaan Partai Gerindra serta kerja-kerja politik lainnya.
Selain itu, sambungnya, Prabowo hendak berkonsentrasi terhadap tugas yang diberikan Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan RI.
Prabowo Subianto sebelumnya dikukuhkan kembali menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Dewan Pembina periode 2020-2025 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hamabalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8).
Penetapan Prabowo sebagai ketum kembali didapat dalam rapat sidang pleno ke-3 dengan agenda pembacaan laporan pertanggungjawaban DPP dan tanggapan seluruh DPD.
Berita Terkait
-
Privilege dan Harapan Terakhir Rahayu Saraswati Sebelum Tinggalkan Senayan
-
Banjir Landa Bali dan NTT, Prabowo Perintahkan BNPB Bertindak Cepat
-
Profil Rahayu Saraswati, Mantan Artis Sekaligus Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR
-
Gerak Cepat, Fraksi Gerindra DPR Nonaktifkan Rahayu Saraswati
-
Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?