- Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Presiden Prabowo, mundur dari DPR RI setelah pernyataannya di podcast lawas kembali viral.
- Sara sebenarnya bermaksud mendorong anak muda menjadi wirausahawan dan tidak bergantung penuh pada pemerintah.
- Menyadari blunder fatalnya, Sara memilih mundur secara ksatria dan meminta maaf terbuka kepada publik.
Suara.com - Teka-teki di balik pengunduran diri mengejutkan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari kursi DPR RI akhirnya terjawab. Ternyata, pemicu utamanya sudah cukup lama beredar.
Yakni sebuah pernyataan tentang lowongan pekerjaan yang dianggap tidak berempati dan menyakiti hati para pencari kerja di seluruh Indonesia.
Keputusan besar keponakan Presiden Prabowo Subianto, yang kerap dipanggil Sara ini diumumkan pada Rabu (10/9/2025), sebagai buntut dari potongan video podcast lawasnya dari Februari 2025 yang kembali viral dan memicu badai kritik.
Dalam pernyataannya, Sara mengakui bahwa niatnya untuk memotivasi anak muda justru menjadi bumerang.
Inilah kalimat kontroversial yang menjadi pusat dari drama pengunduran diri tersebut:
"Kalau punya kreativitas, jadilah pengusaha. Jadilah entrepreneur daripada ngomel nggak ada kerjaan," tegas Sara dalam podcast yang ditayangkan sebuah media nasional.
Sontak, kalimat "daripada ngomel nggak ada kerjaan" menjadi bagian yang paling disorot.
Di tengah sulitnya mencari lapangan pekerjaan, pernyataan ini dianggap sangat merendahkan perjuangan para pencari kerja.
Sara dinilai gagal memahami bahwa tidak semua orang memiliki modal, kesempatan, atau privilese yang sama untuk bisa dengan mudah menjadi seorang wirausahawan.
Baca Juga: Privilege dan Harapan Terakhir Rahayu Saraswati Sebelum Tinggalkan Senayan
Dalam podcast tersebut, Sara sebenarnya mencoba mendorong anak muda untuk kreatif dan tidak hanya bergantung pada lowongan kerja yang terbatas.
"Bikin kerja buat teman-teman, kalau lo bisa masak, bikinlah bisnis kuliner. Bisa jahit, bikinlah bisnis fesyen," ujarnya, memberikan contoh-contoh praktis.
Kemudian, dia mengatakan pemuda tidak bisa sepenuhnya berharap kepada pemerintah untuk menyediakan pekerjaan.
"Jangan hanya bersandar, karena kalau masih bersandar kepada sektor-sektor padat karya dan bersandar kepada pemerintah untuk provide the jobs, kita masih di zaman kolonial berarti," kata Rahayu.
Sara juga meminta anak-anak muda agar tidak bersandar kepada sektor-sektor padat karya. Meski begitu, dia menyebut tetap yakin Presiden Prabowo akan meningkatkan sektor padat karya seperti agroindustri dan hilirisasi.
Selain itu, Sara menyebut ketahanan pangan adalah salah satu fokus utama Prabowo. Maka dari itu, dia mendorong anak muda yang memiliki lahan untuk berbisnis pangan dengan menanam apapun yang bisa ditanam.
Tag
Berita Terkait
-
Privilege dan Harapan Terakhir Rahayu Saraswati Sebelum Tinggalkan Senayan
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
Pegiat Media Sosial Sindir Mundurnya Rahayu Saraswati: Gantiin Dito di Kemenpora?
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Permintaan Terakhir Rahayu Saraswati Setelah Menyatakan Mundur dari DPR
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing