Suara.com - Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab akhirnya memutuskan mengundurkan diri, setelah ledakan besar di Beirut menewaskan lebih dari 160 orang dan memicu protes yang disertai kekerasan selama berhari-hari.
Menyadur CNN, Selasa (11/8/2020), Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan mengundurkan diri pada Senin (10/8) malam waktu setempat, kurang dari seminggu setelah ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon.
"Hari ini kami mendengarkan tuntutan rakyat untuk meminta pertanggungjawaban atas bencana yang telah tersimpan selama 7 tahun," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi lokal. "Inilah mengapa hari ini saya mengumumkan pengunduran diri pemerintah," lanjutnya.
Dalam pidatonya yang berapi-api, Diab mencaci-maki elit politik yang berkuasa di Lebanon karena mendorong apa yang disebutnya aparat korupsi.
"Kami telah berjuang dengan gagah berani dan bermartabat," katanya, mengacu pada anggota kabinetnya.
"Antara kita dan perubahan adalah penghalang besar yang sangat kuat." sambungnya.
Diab membandingkan ledakan hari Selasa dengan gempa bumi yang mengguncang negaranya dan mendorong pemerintahnya untuk mundur.
"Kami telah memutuskan untuk berdiri bersama rakyat," katanya.
Protes meletus di luar kantor perdana menteri menjelang pidato yang dijadwalkan pada Senin (10/8) malam waktu setempat.
Baca Juga: WNI di Lebanon Diminta Diam dan Tak Ikut Demo Usai Ledakan Beirut
Puluhan pengunjuk rasa melemparkan batu, kembang api, dan bom molotov ke pasukan keamanan yang kemudian dibalas dengan gas air mata. Beberapa demonstran mencoba memanjat dinding di luar Lapangan Parlemen.
Hassan Diab diangkat menjadi perdana menteri Lebanon pada Desember lalu, dua bulan setelah pemberontakan rakyat menjatuhkan pemerintahan sebelumnya.
Pemerintahannya terdiri dari para teknokrat dan didukung oleh partai-partai politik besar, termasuk kelompok politik dan militan yang didukung Iran, Hizbullah.
Kini Lebanon harus menemukan perdana menteri ketiganya dalam waktu kurang dari satu tahun, untuk menghadapi krisis yang terus meningkat di sejumlah bidang.
Sebelumnya, tiga menteri kabinet sudah menyatakan mengundurkan diri, bersama dengan tujuh anggota parlemen.
Manal Abdel-Samad mundur dari jabatan Menteri Informasi pada Minggu (9/8). Dia menulis surat kepada pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Hassan Diab.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU