Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Rusia, yang mengklaim membuat vaksin Covid-19 pertama di dunia, untuk selali meninjau keamanan vaksin buatannya.
Menyadur Anadolu Agency, Rabu (12/8/2020), mengomentari pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengklaim bahwa negaranya telah mendaftarkan vaksin virus corona pertama di dunia pada konferensi pers PBB, seorang juru bicara WHO mengatakan pandemi mengancam kehidupan dan ekonomi.
"Sangat penting bagi kami untuk menerapkan semua tindakan kesehatan masyarakat yang kami tahu berhasil, dan kami perlu terus berinvestasi dan mempercepat pengembangan perawatan dan vaksin yang aman dan efektif yang akan membantu kami mengurangi penularan penyakit di masa depan," kata juru bicara Tarik Jasarevic kepada Anadolu Agency.
Vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya tersebut, secara resmi terdaftar di Kementerian Kesehatan Rusia, kata Putin pada pertemuan anggota pemerintah di Moskow.
"Kami melakukan kontak dekat dengan otoritas kesehatan Rusia, dan diskusi sedang berlangsung sehubungan dengan kemungkinan prakualifikasi vaksin," kata Tarik Jasarevic.
Jasarevic menambahkan bahwa badan pengawas nasional Rusia harus siap untuk meninjau data keamanan dan kemanjuran sebelum menggunakan vaksin.
"Kami mengikuti kemajuan dalam pengembangan vaksin Covid-19, dan kami mempertahankan draf lanskap vaksin kandidat, yang diperbarui setiap minggu di situs kami," kata juru bicara tersebut.
"WHO mendaftar 25 kandidat vaksin dalam evaluasi klinis dan 139 dalam evaluasi pra-klinis." tambahnya.
Jasarevic mengatakan WHO memiliki program akseleratornya yang berupaya untuk mempercepat penelitian vaksin yang efektif untuk semua negara.
Baca Juga: Tak Diduga, Ternyata Ini Kisah Ibu Muda yang Antar Makanan dengan 2 Anak
"Pada saat yang sama, kami mendukung pembangunan kapabilitas manufaktur dan membeli pasokan jauh-jauh hari sehingga kami memiliki dosis yang dapat didistribusikan secara merata pada 2021," ujar Jasarevic.
Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin virus Covid-19. Bahkan vaksin tersebut sudah diberikan kepada putri dari Putin.
Di tengah optimismenya, banyak ilmuwan di dalam dan luar negeri yang masih meragukan kemanjurannya.
Mereka mempertanyakan keputusan Rusia untuk mendaftarkan vaksin sebelum uji coba Fase 3 yang biasanya berlangsung selama berbulan-bulan dan melibatkan ribuan orang.
Terlepas dari tanggapan tersebut, Rusia berencana untuk mulai memberikan vaksin kepada ribuan warganya pada Oktober 2020.
"Kami merencanakan vaksinasi yang lebih luas pada Oktober," katanya kepada media Rusia Interfax dan dikutip dari BBC.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian