Suara.com - Nyawa seorang pasien Covid-19 di India tak tertolong. Perempuan 60 tahun itu meninggal di dalam ambulan saat menunggu perawatan di rumah sakit EM Bypass.
Menyadur Indian Express, Rabu (12/8/2020), perempuan yang tak disebutkan namanya itu diduga meninggal karena terlalu lama menunggu pertolongan dari rumah sakit.
RS EM Bypass diketahui meminta biaya dimuka Rp59 juta. Keluarga yang tak menyanggupi kelimpungan, sehingga proses perawatan tertunda.
Padahal, kata seorang kerabat almarhum, mereka sejak awal telah menjelaskan bahwa pasien tengah dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit.
Namun, pihak EM Bypass tetap bergeming. Perempuan asal Tamluk East Midnapore akhirnya tak kuasa menahan sakit.
Dia pun menyusul suaminya yang belum lama ini juga meninggal akibat infeksi virus Corona.
Kondisi itu membuat keluarga pasien murka. Mereka menyalahkan sikap tak profesional rumah sakit yang lebih mementingkan uang dibanding nyawa.
“Otoritas rumah sakit meminta kami membayar 3 lakh Rupee (sekitar Rp59 juta--Red) sebelum merawatnya," kata seorang kerabat almarhum.
"Dia meninggal saat kami mencoba mengatur uang."
Baca Juga: India Setujui Uji Klinis Obat COVID-19 Buatan Korea Selatan
"Kami sudah memberi tahu rumah sakit bahwa kondisi pasien sedang kritis dan keluarga akan segera menyetor uangnya," sesalnya.
Selain di EM Bypass, insiden lain juga terjadi di Howrah. Seorang pria dimintai biaya 51 ribu Rupee atau sekitar Rp10 juta jika ingin melihat mayat ayahnya yang meninggal karena Covid-19.
Menurut keluarga korban, pihak rumah sakit tidak segera menginformasikan tentang kematian ayahnya.
Pada Minggu (9/8/2020) sore, putra almarhum menerima telepon dari rumah sakit yang menginformasikan bahwa ayahnya telah meninggal pada jam 1 pagi.
“Saat kami sampai di rumah sakit, kami diberitahu bahwa jenazahnya sudah dikirim untuk dikremasi," kata putra almarhum, Subhash Gupta.
"Kami diminta membayar 51.000 Rupee untuk melihat jenazahnya," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Indonesia Siap Uji Klinis Terapi Sel Punca untuk Pasien Covid-19
-
Suami Tewas Gantung Diri Gegara Istri Tolak Hubungan Intim Selama 22 Bulan
-
Eks Asrama Mahasiswa Poltekkes Blitar Jadi Rumah Isolasi Pasien Covid-19
-
Kasus Pencurian Aneh, 100 Kg Kotoran Sapi Digondol Maling
-
Dibuka 2 Bulan, 743 Staf di Kuil Hindu Ini Terinfeksi Virus Corona
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada