Suara.com - Sebanyak 7.577 narapidana di Sumatera Selatan mendapat remisi. Pemberian remisi tersebut diberikan saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-75 pada 2020 ini.
Jumlah narapidana dapat remisi itu disampaikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru saat dijumpai di Palembang pada Rabu (12/8/2020).
Dirinya menyebut, lebih dari tujuh ribu tahanan akan mendapat remisi saat Kemerdekaan RI tahun ini. Informasi tersebut ia terima dari Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumsel.
“Ya, ada 7.577 narapidana yang dapat remisi. Dari jumlah itu, ada 91 narapidana yang akan langsung dibebaskan,” kata dia.
Masih kata dia, tahun sebelumnya jumlah narapidana yang dapat remisi saat Kemerdekaan RI sebanyak 7.723 orang. Dari jumlah itu, ada 198 narapidana yang langsung bebas.
“Dengan tahun lalu, jumlahnya (narapidana yang dapat remisi Kemerdekaan RI) berbeda,” ucap dia.
Ia pun menyetujui soal pemberian remisi itu. Pasalnya, pada momen Kemerdekaan RI itu memang harus dirasakan seluruh Rakyat Indonesia, tanpa terkecuali narapidana yang ada di balik jeruji besi.
Kendati begitu, pihaknya meminta agar Kemenkumham provinsi setempat harus memperhatikan narapidana selama berada di dalam lapas. Itu agar mereka menjadi lebih produktif dan kreatif.
“Jadi, nantinya mereka itu (para narapidana) bisa berguna untuk banyak orang setelah menjalani masa hukumannya."
Baca Juga: Napi Narkoba Makin Banyak dan Tak Bisa Remisi, Menkumham Mengaku Lelah
Kontributor : Rio Adi Pratama
Berita Terkait
-
Kesal Disebut sebagai Pak Ustaz, Lelaki Ini Bunuh Calon Pengantin
-
40 Ton Garam Disebar di Langit Sumsel 20 Hari ke Depan Biar Hujan
-
Trotoar Jembatan Ampera Hancur Berantakan, Begini Penampakannya
-
Gubernur Sumsel Tak Mau Langsung Buka Sekolah saat Pandemi, Risiko Tinggi
-
Tukang Parkir di Palembang Tewas Dikeroyok Pakai Celurit dan Tombak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO