Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan bahwa ada 1.410 sekolah di zona kuning dan hijau dari semua jenjang yang sudah dibuka pada masa pandemi virus corona covid-19.
Dirjen PAUD-Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri mengatakan, sebagian besar sekolah masih menerapkan pembelajaran jarak jauh meski sudah berada di zona kuning dan hijau.
“Sekolah yang berada di zona hijau dan melakukan belajar dari rumah sebanyak 7.002 dan yang melakukan pembelajaran tatap muka sebanyak 1.410 sekolah,” kata Jumeri dalam jumpa pers virtual, Kamis (13/8/2020).
Dia merinci di zona hijau tercatat ada 347 sekolah yang sudah dibuka.
Sementara di zona kuning ada 1.063 sekolah yang sudah dibuka untuk kegiatan belajar mengajar dengan protokol kesehatan.
Jumeri menyebut daerah yang paling banyak membuka sekolah ada di Pulau Sumatera.
Sementara di zona yang mayoritas masih zona merah belum bisa membuka sekolah.
"Sekolah yang sudah melayani tatap muka itu tadi jumlahnya cukup banyak, itu tadi ada di wilayah-wilayah di Sumatera yang di daerah hijau dan kuning banyak, kemudian Kalimantan Barat, kemudian Sulawesi Selatan, Papua Barat, NTT, sedangkan di Jawa relatif sedikit," ucapnya.
Jumeri menegaskan pemerintah hanya memperbolehkan pembukaan sekolah di zona kuning dan hijau yang diatur oleh Satgas Covid-19.
Baca Juga: Penjelasan Kemendikbud Soal Siswa dan Guru Terpapar Corona
Segala keputusan pembukaan sekolah harus dipertimbangkan matang-matang oleh pemda atau kanwil, kepala sekolah, komite sekolah dengan berpedoman pada Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yang telah disesuaikan.
Orang tua juga berhak melarang anaknya ke sekolah pada masa pandemi jika tidak mau mengambil resiko terkait potensi penularan di sekolah.
Berdasarkan peta zonasi risiko COVID-19 yang bersumber dari https://covid19.go.id/ per 13 Agustus 2020, terdapat 33 kabupaten/kota yang berada di zona merah.
Kemudian 222 kabupaten/kota berada di zona oranye, 177 kabupaten/kota berada di zona kuning.
Selanjutnya 82 kabupaten/kota berada di zona hijau dan zona tidak terdampak.
Berita Terkait
-
Penjelasan Kemendikbud Soal Siswa dan Guru Terpapar Corona
-
Diprotes NU, Muhammadiyah, dan PGRI, Nadiem Tunda POP ke Januari 2021
-
Besok, Siswa SD hingga SMA di Solok Selatan Balik Belajar ke Sekolah
-
Didatangi Nadiem, NU Berubah Pikiran dan Gabung Lagi di POP Kemendikbud
-
Belum Ada Vaksin, Komnas PA Tolak Sekolah Tatap Muka Selama Pandemi Corona
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri