Suara.com - Pentagon sedang menyiapkan sebuah divisi khusus untuk menyelidiki UFO. Menyadur Channel News Asia pada Sabtu (15/08/2020), divisi bernama UAPTF ini akan berada di bawah Angkatan Laut AS.
"Dengan pembentukan Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi (UAPTF), Departemen Pertahanan berharap dapat meningkatkan pemahaman dan memperoleh wawasan tentang sifat dan asal-usul UAP", kata juru bicara Susan Gough.
Sayangnya, UFO yang dimaksud disini bukan merujuk pada alien dan sejenisnya tapi yang berkaitan dengan fenomena benda udara dari musuh.
Kecanggihan mata-mata China membuat militer AS khawatir, pasalnya mereka sudah menggunakan drone atau sarana udara lain yang harus diwaspadai.
"Misi gugus tugas adalah untuk mendeteksi, menganalisis dan membuat katalog UAP yang berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS," kata Gough.
"Pentagon menganggap serius setiap serangan pesawat tak resmi yang masuk ke dalam wilayah pelatihan kami," jelasnya.
"Benda yang masuk wilayah udara yang sudah ditentukan akan ditanggapi dengan sangat serius dan kami memeriksa setiap laporan", katanya.
"Ini termasuk pemeriksaan serangan yang pada awalnya dilaporkan sebagai UAP ketika pengamat tidak dapat segera mengidentifikasi apa yang dia amati."
Wakil Menteri Pertahanan David Norquist menyetujui pembentukan gugus tugas baru pada 4 Agustus.
Baca Juga: Seluruh Dokumen UFO Siap Diungkap ke Publik
Komite intelijen Senat AS pada bulan Juni mengatakan ingin mengatur program UFO Pentagon, mengonfirmasi keberadaan kelompok kerja informal yang diungkapkan oleh New York Times pada tahun 2017.
Pada Desember 2017, Pentagon mengakui mendanai program rahasia multi-juta dolar untuk menyelidiki penampakan UFO, meskipun dikatakan telah berakhir pada 2012.
Pengumuman gugus tugas baru datang setelah Pentagon merilis tiga video yang diambil oleh pilot Angkatan Laut AS pada bulan April. Video itu menunjukkan pertemuan di udara yang tampak seperti UFO.
Rekaman hitam dan putih kasar sebelumnya telah bocor dan Angkatan Laut telah mengakui bahwa itu adalah video Angkatan Laut. Salah satu video diambil pada November 2004 dan dua lainnya pada Januari 2015.
Operator sensor senjata tampaknya kehilangan kunci pada objek lonjong yang bergerak cepat yang beberapa detik kemudian tiba-tiba melaju ke kiri dan keluar dari pandangan.
Dalam video lain yang melacak objek di atas awan, seorang pilot menduga itu adalah drone.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Modal Senjata Mainan, Pelaku Curanmor di Cengkareng Tewas Usai Diamuk Warga
-
Prabowo Minta Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, Mendikdasmen Hingga Sejarawan Bereaksi
-
Pihak BGN Tegaskan Uang Rp5 Juta untuk Orang yang Bikin Konten Positif MBG Cuma Guyon
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook