Suara.com - Kini tren bersepeda kian naik dan digemari kembali semenjak pandemi COVID-19 terjadi. Harga sepeda kini memiliki variasi harga yang berbeda-beda bahkan mahal karena naiknya tingkat penjualan sepeda. Apalagi tren belakangan ini muncul merek yang baru masyarakat kenal yaitu sepeda lipat Brompton. Mari simak sejarah sepeda Brompton!
- Asal-usul nama sepeda Brompton
Sepeda Brompton ini merupakan sepeda yang didesain pada tahun 1975 oleh Andrew Ritchie. Pabrik Brompton ini terletak di Greenford, London, Inggris. Pendiri dan sekaligus perancang sepeda ini menggunakan nama Brompton karena saat ia mendesain sepedanya di apartemen ia bisa sekaligus melihat Brompton Oratory, London. - Desain sepeda Brompton
Desain sepeda lipat Brompton ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977 namun masih terlihat kaku dan kasar tetapi lipatannya rapi dan nyaman. Brompton pada akhirnya menemukan desain terbaiknya dan menjadi merek yang digunakan secara global pada tahun 2011 silam. Brompton merupakan produsen sepeda terbanyak di Britania Raya yang memproduksi sekitar 40.000 sepeda per tahun. - Keunggulan sepeda Brompton
Sepeda Brompton ini memiliki beberapa kelebihan antara lain, memiliki bobot yang ringan dan mudah untuk dibawa dan cocok untuk digunakan bepergian jauh, memiliki desain yang aman untuk digunakan di jalan raya dan juga Brompton menjadi sepeda yang kualitas bahan yang terbaik dan terbuat dari dua material (baja dan titanium). - Tipe sepeda Brompton
Brompton memiliki 4 tipe sepeda antara lain S Type, M Type, H Type, P Type. Untuk S Type memiliki posisi grip yang lebih rendah dan desain setang yang datar. M Type memiliki posisi sepeda yang nyaman dan tegak dengan ruang untuk bagasi depannya. H Type bentuknya mirip dengan M Type namun memiliki setang yang lebih tinggi sekitar 59 cm. P Type memiliki setang yang bentuknya seperti sayap kupu-kupu yang biasanya ditemui pada sepeda balap. Harga sepeda Brompton ini memiliki harga yang bervariasi dari kisaran Rp 20 juta dan Rp 30 juta dan bahkan sampai dengan harga Rp 50 juta.
Itulah sejarah sepeda Brompton, termasuk asal-usul nama sepeda Brompton.
Sepeda Brompton Ilegal Pernah Diselundupkan Pakai Pesawat Garuda
Pada Desember 2019, Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menemukan adanya dugaan selundupan barang mewah yaitu motor gede Harley Davidson dan Sepeda Brompton.
Hal itu terjadi saat petugas Bea dan Cukai memeriksa pesawat baru milik maskapai Garuda Indonesia Airbus A300-900 Neo.
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Deny Sujantoro menceritakan, saat pesawat mendarat sesuai dengan prosedur yang ada para petugas melakukan pemeriksaan pesawat yang terdapat di Hanggar GMF Bandara Soekarno-Hatta.
Para petugas menyisir dari kokpit hingga kabin, namun tak didapati pelanggaran dari pesawat baru yang berpenumpang 22 penumpang yang terdiri dari 12 penumpang dan 10 awak pesawat tersebut.
"Kita juga cek ada beberapa koper bagasi yang 22 orang, itu biasa kita cek," ujar Deny saat dihubungi Suara.com, Selasa (3/12/2019).
Kemudian, lanjut Deny, petugas bea dan culai mendapati 18 boks berwarna cokelat yang dibawa penumpang dalam pesawat tersebut. Setelah diperiksa, isinya terdapat spart part motor gede Harley Davidson yang teurai.
Baca Juga: Teringat Sejarah Soeharto, Jokowi Disarankan Tarik Gibran dan Bobby
"Dan dua boks isinya sepeda Brompton dalam kondisi baru. Atas dasar itu kita lakukan penelitian," ucap dia.
Dalam hal ini, menurut Deny, sesuai aturan penumpang tidak diperbolehkan untuk membawa barang bekas dari luar negeri masuk ke Indonesia.
"Kondisi bekas engga boleh, kalau baru harus melunaskan kepabeaannya membayar bea masuk, PPn dan PPh," pungkas dia.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Tag
Berita Terkait
-
Bek Utama Arsenal Cedera Jelang Derbi London Utara Lawan Tottenham Hotspur
-
Antusiasme Membeludak, Konser Hillsong London di Jakarta Pindah Lokasi
-
Auto Dikira Habis Mandi: 5 Parfum 'Clean' yang Nempel Seharian
-
Hillsong London Siap Guncang Jakarta, Gelar Konser Worship Spektakuler di Spike Airdome PIK 2
-
Kisah Tragis Putra Mahkota Saudi Setelah 20 Tahun Koma
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar