Suara.com - Menteri Kesehatan Madagaskar Ahmad Ahmad dicopot dari jajaran kabinet, satu bulan setelah dia terlibat perselisihan dengan Presiden Andry Rajoelina terkait bantuan untuk penanganan virus corona.
Menyadur France24, pemerintah mengumumkan pemberhentian Ahmad pada Kamis (20/8), bersamaan dengan pemberitahuan nama baru yang akan menduduki jabatan menteri kesehatan.
"Jean Louis Hanitrala Rakotovao telah ditunjuk sebagai menteri kesegaran baru," ujar sekretaris kabinet Valeru Ramonjavelo, tanpa memberikan rincian tentang perubahan tersebut.
Ahmad pada Juli lalu, menulis surat ke lembaga internasional, meminta bantuan peralatan medis di tengah melonjaknya kasus virus corona di Madagaskar.
Saat itu Ahmad disebutkan menyuarakan kekhawatiran tentang kurangnya tempat tidur di fasilitas-fasilitas kesehatan negara tersebut.
Tindakan Ahmad memicu kemarahan dalam pemerintahan, Rajoeline mengatakan menkes itu telah bertindak tanpa berkonsultasi baik dengan pemerintah atau pun kepala negara.
Sebelumnya, Rijasoa Andrimanana yang saat itu menjabat sebagai menteri pendidikan, diberhentikan pada Juni karena bersiasat untuk membeli permen lolipop.
Mengutip BBC, Andrimanana berniat untuk memberikan permen lolipop gratis kepada siswa di sekolah untuk mengatasi rasa pahit dari obat herbal untuk virus corona buatan negara ini.
Adapun anggaran untuk membeli permen bertangkai ini mencapai Rp 28 miliar.
Baca Juga: Istrinya Dirawat karena Covid-19, Pria Ini Kirim Bunga ke RS Setiap Hari
Seperti diketahui, Rajoelina selama ini gencar mempromosikan obat herbal untuk menangkal virus corona yang terbuat dari artemisia, tanaman dengan sifat anti-malaria.
Minuman yang diberi nama Covid-Organics ini telah beredar di seantero Madagaskar dan dijual ke beberapa negara lain, terutama Afrika.
Akademi Medis Nasional Madagaskar juga meragukan khasiat minuman artemisia ini. Mereka bahkan khawatir, tonik herbal Covid-Organics ini berpotensi merusak kesehatan.
Presiden Rajoelina langsung menepis itu semua. Ia berkata, kritik pada tonik kebanggannya itu adalah bukti sikap Barat yang merendahkan Afrika.
"Jika itu adalah negara Eropa yang benar-benar menemukan obat ini, apakah akan ada banyak keraguan? Saya kira tidak," katanya kepada saluran berita Prancis, France 24.
Sejauh ini, Madagaskar telah mencatatkan lebih dari 14.000 infeksi virus corona dengan 177 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG