Suara.com - Kasus dugaan pembunuhan terhadap Demas Laira (28), wartawan Sulawesion.com di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (20/8/2020) lalu kini masih menjadi misteri.
Pihak keluarga Demas Laira menyatakan korban meninggal dunia bukan karena dirampok. Hal ini diungkapkan oleh keponakan Demas Laira, Yosgi.
Alasan pihak keluarga menganggap Demas Laira meninggal dunia bukan karena dirampok adalah setelah melihat secara langsung banyaknya luka tusukan pada tubuh korban yang diduga menjadi korban pembunuhan.
"Bagi kami, dengan melihat kondisi korban secara kasat mata kami. Ini bukan karena perampokan. Ini hanya anggapan kami. Dengan melihat banyaknya tusukan di tubuh korban," ungkap Yosgi saat dikonfirmasi Suara.com, Sabtu (22/8/2020).
Sebelum Demas Laira ditemukan tewas, Yosgi menyebu kalau saudarannya itu meninggalkan rumah untuk menuju Kabupaten Pasangkayu, Sulbar pada Senin (17/8/2020) sore. Kala itu, korban berangkat seorang diri dengan menggunakan sepeda motor.
Karena tak kunjung pulang, ibu Demas Laira, Albertin pun cemas kemudian menunggu kedatangan Demas di depan rumah pada malam hari sebelum kejadian.
"Yang menunggu itu ibu almarhum sendiri nenek saya. Dia (Demas) kan dekat dengan ibunya, soalnya kan nenek tidak lihat waktu dia (Demas) berangkat. Iya malam (kejadian), sekitar jam 7 malam sampai istirahat jam 10 malam," kata Yosgi.
Bukan kedatangan Demas Laira tiba di rumah, Namun, kabar mengerikan yang diterima keluarga Demas Laira di tengah penantian.
Menurut informasi yang diterima keluarga, Demas meninggal dunia di Mamuju Tengah, Sulbar, saat hendak menuju pulang ke rumah.
Baca Juga: Misteri Kematian Jurnalis Penuh Luka Tusukan, Apa Harapan Keluarganya?
Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh salah satu keluarga korban yang bekerja di Rumah Sakit Satelit, Mamuju Tengah, Sulbar.
"Kemarin pagi baru dapat kabar. Itu pun almarhum sudah di rumah sakit. Kebetulan saat ditangani di rumah sakit, ada keluarga yang kerja di rumah sakit. Dia (keluarga) yang tangani soal pembersihan luka," kata dia.
"Sebenarnya tidak ada (pirasat buruk) pada malam kejadian itu, karena hampir semua keluarga yang ada di rumah saat malam kejadian itu dia istirahat semua untuk tidur," Yosgi menambahkan.
Yosgi menerangkan Demas Laira merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara. Di mata keluarga, katanya, Demas memiliki pribadi yang baik.
"Kalau persoalan keseharian dan pribadinya, almarhum di mata keluarga ini baik dan sabar. Meninggalkan rumah itu kurang lebih tiga malam tidak pulang-pulang," katanya.
Demas Laira, lanjut Yosgi, diketahui menjalani profesi sebagai wartawan sejak enam bulan lalu.
Berita Terkait
-
HT Bantai Teman Masa Kecil Berikut Istri dan Dua Anaknya Demi Punya Mobil
-
Satu Keluarga Dibantai Teman Ayah, Anak yang Masih Balita Juga Dibunuh
-
Satu Keluarga di Sukoharjo Ditemukan Membusuk di Ruang Tamu
-
Satu Keluarga Ditemukan Membusuk di Rumah, Diduga Korban Pembunuhan
-
Hasil Visum, Wartawan Demas Laira Ditusuk 21 Kali, di Kepala dan Dekat Mata
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia