Suara.com - Pemerintah Thailand akan memberikan izin kepada pelancong dari negara-negara lain untuk berkunjung dan tinggal yang lebih lama mulai Oktober.
Menyadur Channel News Asia, Sabtu (22/8/2020), wisatawan harus tinggal setidaknya selama 30 hari, dengan 14 hari pertama di karantina di sekitar hotel mereka, sebelum mereka dapat mengunjungi tempat wisata, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn.
Pengumuman tersebut muncul setelah pihak berwenang menangguhkan rencana untuk membuat gelembung perjalanan dengan negara-negara mitra karena jumlah kasus virus corona di Asia meningkat.
"Pada 1 Oktober kami akan mulai di Phuket," kata Yuthasak dikutip dari Channel News Asia.
"Pengunjung harus melakukan dua kali tes Covid-19 selama karantina sebelum mereka dapat melakukan perjalanan ke seluruh pulau," Menteri Pariwisata dan Olahraga Phiphat Ratchakitprakarn, mengatakan pada hari Kamis.
Phiphat Ratchakitprakarn menambahkan bahwa seluruh karyawan hotel juga dianjurkan untuk tetap di hotel.
Pengunjung harus mengikuti tes tambahan dan tetap berada di dalam provinsi selama seminggu sebelum mereka dapat melakukan perjalanan ke daerah lain.
Thailand hampir tiga bulan tidak mencatatkan penularan Covid-19 secara lokal.
Dikutip dari Bangkok Post, Thailand pada hari Sabtu (22/8) melaporkan tidak ada kasus virus corona baru, sehingga total masih tetap 3.390 kasus dan 58 kematian.
Baca Juga: Tega, Ibu Pukuli Anak Hingga Patah Rusuk Cuma Karena Sering Ngompol
Pusat Administrasi Situasi Covid-19 melaporkan bahwa dari total 3.390 kasus, 3.220 pasien dinyatakan sembuh, termasuk satu yang dipulangkan selama 24 jam terakhir. Sebanyak 112 pasien tetap di rumah sakit.
Sebanyak 1.830 kasus dilaporkan di Bangkok dan Nonthaburi, 744 di Selatan, 609 di Central Plains, 112 di Timur Laut dan 95 di Utara.
Satgas penanggulangan virus corona Thailand pada hari Jumat memperpanjang keadaan darurat selama satu bulan hingga akhir September untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Thailand termasuk salah satu negara yang menggantungkan ekonomi pada sektor pariwisata dan telah terkena dampak serius akibat pandemi Covid-19.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara tersebut menyusut 12,2 persen pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, kontraksi terburuk sejak krisis Asia pada 1998 akibat dampak pandemi.
Thailand mengharapkan dapat mendatangkan 8 juta turis asing tahun ini. Sebagai perbandingan, tercatat 39,8 juta wisatawan asing pada 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran