Suara.com - Gunadarma Technopark (GTP) milik Universitas Gunadarma (UG) merupakan pusat pengembangan teknologi, manajemen, pendidikan dan bisnis secara terpadu. Fasilitas ini mulai dibangun secara intensif pada 2015, di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tahap pertama pembangunannya dilakukan di areal seluas 5 hektare, dari 60 hektare yang tersedia.
Ketua Badan Perencanaan Informasi Gunadarma Prof. Budi Hermana mengatakan, kawasan tersebut dibangun sebagai fasilitas pendidikan dan penelitian bagi dosen, mahasiswa UG, dan mitra kerja sama UG.
Sesuai dengan visi dan misi UG, Membangun Insan Cerdas, Kompetitif, dan Berkarakter, GTP ciptaan UG ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, khususnya edukasi mengenai penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau teknologi tepat guna pada berbagai bidang ilmu yang dikembangkan di UG.
Budi menambahkan, GTP mempunyai nilai-nilai strategis sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), khususnya tentang Kampus Merdeka, yang harus segera diimplementasikan paling lambat dalam dua tahun.
Menurutnya, UG sedang mengembangkan konsep tersebut di Technopark, yaitu sebagai pembelajaran di luar kelas, misalnya dengan metode project based learning, joint research/joint development dengan pihak industri, atau pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui startup company atau usaha rintisan berbasis teknologi.
“Lingkungan masyarakat di sekitar Technopark juga dapat dijadikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa,” lanjut Budi kepada Suara.com.
Sarana di GTP, pada dasarnya adalah spektrum teknologi yang mendukung pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) di semua program studi dan semua jenjang pendidikan di UG. UG sendiri memiliki 23 program studi yang telah memperoleh akreditasi A dan sudah memperoleh Akreditas Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan peringkat A.
Adapun sarana yang sudah siap sebelum tahun 2020, diantaranya:
a. Systematic Garden dan koleksi tanaman langka Indonesia;
b. Taman bunga hias dan cafe dengan QR Code (sistem pengenalan tanaman berbasis TIK);
c. Camping Zone untuk kegiatan dosen dan mahasiswa;
d. Playing Ground atau arena untuk outbond;
e. Rumah singgah (Welcome House), penginapan/guest house, ruang rapat dan presentasi, termasuk taman tematik dan rumah pohon;
e. Pomology Zone atau koleksi buah-buahan;
f. Beberapa kolam untuk budi daya berbagai jenis ikan;
Sarana baru khusus zona teknologi yang sudah diimplementasikan dan diuji coba pada awal 2020, khususnya yang mendukung smart farming dan teknologi pendukungnya adalah;
a. Mobil dan motor listrik untuk tur para tamu atau undangan ;
b. Taman Robotika untuk penananam bibit;
c. Listrik tenaga surya berikut tower pendukungnya;
d. Smart hidroponik tenaga surya;
e. Smart drip irrigation tenaga surya;
f. Fish detection and identification;
g. Infinity mirror bridge, semacam lorong cermin pada empat sisi ruangan;
h. Uji coba Dancing atau Living Fountain atau Air Mancur Menari;
h. Fasilitas teknologi yang terbaru adalah robot pembuat kopi di cafe di GTP.
Baca Juga: Honda Hadirkan Jazz dengan Teknologi Terbaru, Ada Fitur Sunroof-nya
Tahun ajaran 2020/2021, UG kembali mengundang para calon mahasiswa baru yang tertarik dengan semua program yang dikembangkan UG, tak terkecuali berbagai kegiatan GTP. UG meluncurkan sistem penerimaan mahasiswa secara online, yang memungkinkan para calon mahasiswa tidak perlu datang ke kampus.
Inilah saatnya bagi Anda untuk ikut serta Membangun Insan Cerdas, Kompetitif, dan Berkarakter – UG Coloring the Global Future bersama UG. Bagi Anda yang ingin melakukan pendaftaran dan tertarik untuk mendapatkan berbagai program yang dikembangkan UG, silakan klik https://pendaftaran.gunadarma.ac.id/2020/.
Berita Terkait
-
Kunjungi UAE, Indonesia Dapat Transfer Teknologi Tracing Laser Covid-19
-
Teknologi AI Facebook Percepat Pemindaian Mesin MRI
-
Ilmuwan Gunakan AI untuk Ciptakan Pertandingan Tenis Virtual Tampak Nyata
-
ITS Ciptakan iCar, Mobil Tanpa Awak Bisa Jalan Sendiri Tanpa Sopir
-
Saat Pandemi, Gunadarma Terapkan Metode Perkuliahan lebih Variatif
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar