Suara.com - Anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih menilai pemerintah lebih memprioritaskan menggerakan ekonomi ketimbang mengedepankan penanganan pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Sebab, dia melihat kurva kasus Covid-19 yang justru kian merangkak naik.
Alamsyah mengatakan, di awal pandemi Covid-19 menerpa tanah air, pemerintah dihadapkan dalam dua pilihan yakni melindungi warganya dari penularan virus atau mementingkan roda perekonomian yang harus tetap berjalan.
Pilihan kedua, tentu akan mengorbankan nyawa warga karena penularan virus yang belum terkendali.
"Saya melihat pilihan kebijakan pemerintah cenderung pada yang kedua tapi kita kurang jujur untuk mengatakan itu," kata Alamsyah dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (29/8/2020).
Pandangan Alamsyah itu merujuk kepada tidak tegasnya pemerintah untuk mendisiplinkan masyarakat.
Bermula ketika pemerintah sempat melarang warga mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri 2020.
Akan tetapi kebijakan itu kemudian dilonggarkan hingga saat ini masyarakat bisa melakukan perjalanan jarak jauh.
Apalagi, saat ini pemerintah juga menggelontorkan bantuan berupa uang tunai Rp 600 ribu bagi pegawai dan pelaku usaha.
Baca Juga: Hari Pertama Perpanjangan PSBB, Kasus Corona di DKI Tambah 816 Orang
Provinsi DKI Jakarta sempat tegas menerapkan sistem pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa bulan lalu dengan mengawal ketat bagi siapapun yang hendak masuk ke wilayah ibu kota.
Namun, lagi-lagi kebijakan itu dilonggarkan sehingga aktivitas masyarakat di Jakarta kembali normal dan kasus penularan Covid-19 pun terus menanjak.
Dia menganggap hal itu harus terjadi karena Jakarta telah menjadi pusat ekonomi yang sulit dimatikan.
"Itu jelas terjadi tak kita bantah. Orang kembali dan wajar karena dilakukan pelonggaran jadi yang semula dari urban menyebar ke daerah dan kembali lagi dan memang akan begitu. Saya bukan ahli epidemiologi tapi kurva kita nggak turun-turun," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!