Suara.com - Seorang petani di India, menjual bayinya yang baru lahir seharga belasan juta rupiah untuk membeli motor dan ponsel baru.
Menyadur India Times, penjualan bayi yang terjadi di distrik Chikkaballapur ini digagalkan oleh departemen kesejahteraan perempuan dan anak pada Sabtu (28/8).
Kepolisian setempat berhasil meringkus sang ibu, sementara ayahnya melarikan diri. Identitas pasangan ini dirahasiakan oleh pihak berwajib.
Pasangan yang tinggal di desa Tinakal ini berniat menjual bayi perempuan mereka yang baru lahir ke pasangan lain yang tak memiliki anak.
Pasutri yang diidentifikasi sebagai Malamachanahaili telah membayar Rs 1 lakh atau sekitar Rp 19 juta untuk menebus bayi perempuan itu.
Selepas mendapatkan uang, sang ayah dilaporkan membeli sepeda motor seharga Rs 50.000 atau sekitar Rp 10 juta dan sebuah smartphone seharga Rs 15.000 atau setara Rp 3 juta.
Curiga dengan pembelian pasutri ini, ditambah ketidakhadiran bayi yang baru lahir tersebut, para tetangga lantas membuat laporan ke pihak berwajib.
Ibu sang bayi disebutkan setuju menjual bayinya lantaran mendapatkan ancaman dari suami yang tak segan-segan akan memberikan hukuman berat jikan menolak.
Petugas proyek pengembangan anak setempat, Lakshmidevi, bayi perempuan itu telah diselamatkan dan diserahkan ke pusat adopsi di Chikkabapura.
Baca Juga: Unggah Video Situasi Kuil Matahari Diguyur Hujan, PM India Jadi Sorotan
Adapun sang ibu mendesak pihak berwenang untuk mengembalikan bayinya.
Laksmidevi menyebut komite kesejahteraan anak akan memutuskan perihal permohonan sang ibu dalam sidang yang akan digelar pada Selasa (1/8) mendatang.
Sementara pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran untuk menemukan sang ayah yang melarikan diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung