Suara.com - Isnaini Buton (44) ibu kandung Hardin alias Aldy (26), korban tewas laka tambang timah Sarang Ikan Desa Lubukbesar Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) tidak dapat menerima jika kematian putra sulungnya diibaratkan seperti boneka yang dapat dibeli dengan uang.
Isnaini tolak uang santunan. Mereka dijanjikan uang Rp 10 juta lebih. Dengan syarat kematian putranya tidak dipermasalahkan ke jalur hukum.
“Jadi mereka minta aku ibaratnya diminta KTP bapak ibaratnya (suami..red) untuk membuat surat agar tuntas dari masalah ini maksudnya gitu. Aku bukannya apa itu, tapi mereka bilang ini untuk KTP bapak bae. Kataku uang Rp 10 juta ini aku tanyakan langsung, ini apa artinya? terus dia (FR) ngomong ini hanya untuk dihari-hari pertama, masih ditambah katanya Rp20 juta, itu ada keterangannya,"ungkap Isnaini disaksikan Ketua RT 06 Desa Beriga, Bahuri, (1/9/2020).
Dikatakan Isnaini, jika dia sempat menceritakan hasil pertemuan dengan pihak tambang kepada pamannya yang bertugas di Kebun Jeruk dan Kuningan. Namun pamannya tidak terima.
"Kata dia (paman..red) kalau masih banyak macam dia akan turun tangan kesini pak, kata dia saya cuti 13 hari. Jadi begini maksudnya ini harus di asuransi, tak terima pihak keluarga," ungkap Isnaini didampinggi suaminya, Hardiman.
"Duit Rp10 juta bisa apa, ini terbaring jenazah, itupun secara diam-diam maksudnya aku didorong ke kamar kekamar saja. Kalau yang sahkan di tempat pembaringan jenazah ini (tempat terbuka..red) soalnya untuk dia, ini pamanku tidak terima sama sekali," terangnya.
Begitu juga pihak keluarga yang bertugas di Surabaya juga didak dapat menerima dengan perwakilan tambang tempat korban bekerja.
"Paman yang di pangkalan Angkatan Laut di Surabaya tidak terima sama sekali, itu paman dari mamak itu, cuma aku yang buta huruf pak cuma keluarga tidak menerima,"tandasnya.
Dia menjelaskan, pihak keluarga tidak bisa menerima dengan alasan satu nyawa yang melayang dalam kecelakaan tambang seolah-olah bisa ditukar dengan uang.
Baca Juga: Enam Penambang Timah di Bangka Tertimbun Longsor, Tiga Ditemukan Tewas
"Yang tidak menerima dan yang paling pahit ini terus terang keluarga dari mama saya. Paman saya itu ibaranya pangkat ayah saya karena masih keluarga mama, adik mama sendiri yang tidak menerima. Jadi kalau mereka itu datang darisana nanti sekejab, tapi masih ku cegah. Kalau tidak terima dengan kejadian ini kitakan bisa tempuh kejalur hukum. Satu jiwa itu bagaimana jangan dianggap seperti boneka," tegasnya.
Dalam kesempatan ini pula, Isnaini mengungkapkan jika pihak perwakilan tambang telah memberikan uang santunan Rp 10 juta pada saat jenazah korban akan dikebumikan.
Namun beberapa hari kemudian perwakilan dari pemilik tambang kembali mendatangi rumah duka dengan membawa surat perdamaian yang isinya memberikan santunan sebesar Rp25 juta dan belum ditandatangani oleh orang tua korban.
“Ini jelas ditolak paman dan tidak terima. Karena harus peraturan hukum sesuai dengan peraturan perusahaan. Kalau soal aku damai-damai saja pak dengan perjanjian ini tadi,tapi yang masalah ini keluarga tidak mau menrima. Manalagi mereka berpangkat pak bukan seperti saya. Pemberian uang itu basa-basi saja karena pasa saat itu saya panggil bapak dia larang, itu disaksikan oleh tetangga,” jelasnya.
Kontributor : Wahyu Kurniawan
Berita Terkait
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Prabowo Sebut Ada 1.000 Tambang Ilegal di Dua Pulau Ini, Negara Rugi Besar!
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Tertangkap! Begini Modus 2 WN Korsel Raup Puluhan Miliar dari Bisnis Timah Ilegal di Bekasi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah