News / Internasional
Rabu, 02 September 2020 | 12:45 WIB
Seorang tentara Israel tampak berlutut di leher seorang demonstran Palestina.[Twitter/@iskandrah]

Tindakan berlutut di leher tersebut menjadi sorotan tajam akhir-akhir ini, semenjak meninggalnya George Floyd yang menimbulkan protes terhadap ketidakadilan rasial di Amerika Serikat. Beberapa orang Palestina telah berusaha untuk menghubungkan perjuangan mereka dengan gerakan Black Lives Matter.

Protes AS dipicu oleh pembunuhan George Floyd, seorang pria Afro-Amerika yang meninggal dalam tahanan polisi setelah seorang polisi berlutut di lehernya selama beberapa menit ketika dia berteriak bahwa dia tidak bisa bernapas.

Militer Israel mengatakan tindakannya itu "menunjukkan sikap bertahan diri" setelah Hannoun menolak ditangkap. Mereka juga mengatakan bahwa Hannoun diberi perawatan medis di tempat kejadian, sebelum dibebaskan.

"Sebagian video di media sosial, banyak diedit dan tidak mencerminkan kerusuhan kekerasan atau kekerasan terhadap pasukan [Israel] yang terjadi sebelum penangkapan," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Pihak militer Israel menambahkan para pengunjuk rasa sebelumnya melempar batu dan "menyerang" tentara. "Video itu akan diperiksa beberapa hari mendatang," katanya.

Untuk melihat unggahan video, klik di sini.

Load More