Suara.com - Seorang tentara Israel terlihat berlutut di leher seorang pria tua, mirip insiden George Floyd, yang sedang mengeluarkan aspirasinya di Tepi Barat.
Aksi tentara tersebut viral setelah videonya tersebar di media sosial Twitter, karena mirip dengan tragedi yang menewaskan pria Afro-Amerika George Floyd.
Alexandra Halaby, dari Middle East Media Center memposting kejadian tersebut di akun media sosial Twitternya.
"Ini adalah tentara paling bermoral di dunia yang dengan kasar menangkap seorang demonstran Palestina yang damai hari ini di Tepi Barat. #FreePalestine" tulisnya.
Menyadur Al Jazeera, Rabu (2/9/2020) Khairi Hannoun, seorang pengunjuk rasa Palestina berusia 65 tahun, ditahan oleh seorang tentara.
Tentara lain yang berada di sekitarnya tampak mengangkat senapan mereka dan meneriaki sekelompok fotografer berita untuk mundur.
Satu proyektil ditembakkan, meskipun tidak jelas apakah itu sebuah granat setrum atau gas air mata.
Tentara tersebut kemudian memborgol Hannoun sambil menahan leher dan punggungnya menggunakan kedua kakinya.
Hannoun mengatakan dia bersama puluhan demonstran di desa Shufa dekat kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki, memprotes rencana Israel untuk menyita sekitar 800 dunum (800.000 kilometer persegi) tanah untuk membangun sebuah industri.
Baca Juga: Hina Kesepakatan Israel - UAE Lewat Kartun, Kartunis Yordania Ditangkap
Video itu menunjukkan Hannoun mendorong seorang tentara Israel setelah dia merebut bendera Palestina dari demonstran lain, memicu perkelahian.
"Tentara Israel memukul saya dengan keras dan salah satu dari mereka menekan lututnya ke leher saya selama beberapa menit," katanya kepada The Associated Press.
"Saya tetap diam untuk menghindari lebih banyak tekanan pada leher saya, tetapi orang-orang menarik saya keluar." sambungnya.
Hannoun mengatakan dia menderita memar tapi tidak ada luka serius.
Pasukan lokal Palestina mengatakan puluhan pengunjuk rasa menderita akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan langsung ke arah mereka oleh pasukan Israel.
Warga Palestina dan kelompok hak asasi Israel sering menuduh pasukan keamanan Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk membubarkan demonstran Palestina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap