Suara.com - Israel membalas serangan Hamas dengan membombardir Jalur Gaza pada Minggu (30/8/2020). Hal itu diungkapkan militer negara tersebut.
Menyadur The National, Minggu (30/8/2020), militer Israel membombardir Jalur Gaza dengan tank sebagai balasan dari serangan balon api yang diinisiasi Palestina.
Pernyataan militer mengatakan telah terjadi serangan bahan peledak dan pembakar di udara ke Israel selatan pada Sabtu.
"Menanggapi peristiwa yang sedang berlangsung, beberapa waktu yang lalu ... tank-tank menghantam pos-pos militer milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza selatan," kata militer Israel.
Hingga kini, The National melaporkan belum ada informasi terkait korban dari serangan lanjutan yang terus dilancarkan militer Israel sejak 6 Agustus lalu.
Hubungan Israel dan Hamas kembali memanas sejak awal Agustus seiring datangnya kiriman balon api yang membakar rumah-rumah warga di sekitar perbatasan.
Balon api--perangkat mentah yang dipasang pada balon yang digelembungkan atau kantong plastik--telah memicu 400 kebarakan di Israel selatan, kata pemadam kebakaran.
Delegasi Mesir telah bolak-balik antara kedua belah pihak untuk mencoba menengahi pembaruan gencatan senjata informal.
Israel dilaporkan telah berkomitmen untuk meringankan blokade yang telah berusia 13 tahun di Gaza dengan imbalan ketenangan di perbatasan.
Baca Juga: Sejak Juli, Lebih dari 500 Orang Meninggal Akibat Corona di Israel
Pekan ini, diikuti oleh utusan Qatar untuk Gaza, Mohammed El Emadi yang mengirimkan bantuan terbaru sebesar 30 juta dolar AS ke wilayah tersebut pada Selasa (25/8/2020).
Sumber yang dekat dengan delegasi Qatar mengatakan Israel telah memberi tahu El Emadi bahwa mereka bersedia untuk mengakhiri hukuman larangan pengiriman bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza dan meringankan blokade mereka jika balon api diakhirinya.
Bantuan keuangan untuk wilayah miskin dari Qatar yang kaya gas telah menjadi komponen utama gencatan senjata, yang pertama kali disepakati pada November 2018 dan diperbarui beberapa kali sejak itu.
Tetapi Israel juga mengatakan akan mengambil langkah-langkah lain untuk mengurangi pengangguran lebih dari 50 persen di wilayah berpenduduk sekitar dua juta orang itu.
Ketidaksepakatan atas penerapannya telah memicu gejolak berulang di perbatasan.
Ini meningkat menjadi konflik besar pada tahun 2008, 2012 dan 2014, dan mediator telah berusaha untuk mencegah perang baru.
Berita Terkait
-
Hina Kesepakatan Israel - UAE Lewat Kartun, Kartunis Yordania Ditangkap
-
Berusia 1.100 Tahun, Ratusan Koin Emas 24 Karat Ditemukan di Israel
-
Pertama Kali Sejak Mei, Gaza Palestina Umumkan Kematian akibat Virus Corona
-
Harta Karun! 425 Koin Emas dari Zaman Abbasiyah Ditemukan di Israel
-
Gadis 16 Tahun Tewas Diperkosa 3 Orang, Mayatnya Dibuang di Septic Tank
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
-
Pesan Natal Uskup Agung: Rawat Alam, Jangan Biarkan Rakyat Jadi Korban
-
UMP Jakarta 2026 Kalah dari Bekasi dan Karawang, Said Iqbal: Tidak Mungkin Ibu Kota Lebih Rendah!
-
Libur Natal Kawasan Monas 'Diserbu' Ribuan Pengunjung, Wisatawan China hingga Brasil Ikut Meramaikan
-
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
-
Mendagri dan sejumlah menteri pantau kesiapan ibadah Malam Natal 2025 di Jakarta.
-
Said Iqbal Tolak Kenaikan UMP Jakarta 2026 Rp5,73 Juta, Nilai Tak Cukupi Kebutuhan Hidup Layak
-
Magis Natal di Jantung Jakarta: Kala Bundaran HI Bersolek dalam Lautan Cahaya
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia