Suara.com - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengizinkan dana bantuan operasional sekolah atau BOS untuk membeli peralatan perlindungan COVID-19. Seperti masker dan sanitizer.
Dia meminta kepada para guru tidak ragu untuk menggunakan dana bos sebagai kepentingan belanja dimasa pandemi Covid-19.
Anggaran tersebut digunakan salah satunya untuk keselamatan para pelajar, seperti belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk memenuhi protokol kesehatan, baik itu masker, sanitizer dan perlengkapan lainnya. Namun dia tidak membenarkan jika ditemukan penyelewengan dana.
"Masalah dana bos ,guru jangan lagi takut untuk belanja untuk kepentingan Covid dana bos itu asal jangan ade niat cari untung itu jelas tak boleh," katanya di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Kamis (3/9/2020).
"Kalau dibelanjakan benar-benar untuk kepentingan keselamatan anak disekolah dan sebagainya saya akan bela apapun apabila ada dipanggil, karena presiden sudah menyampaikan. Tapi kalau udah ada niat nggak baik saya pun marah," ujarnya lagi.
Sutarmidji menegaskan penggunaan dana bos itu dilakukan secara transparan. Dia meminta pihak sekolah untuk tidak nakal dalam menggunakan anggarat itu.
"Manfaatkan dana bos itu dengan terang benderang , jelas gitu. Jangan nanti masker hargenya berapa tapi dinaikkan itu kita tak akan bela , kita biarkan aja," tegasnya.
Orang nomor satu di Kalbar ini juga meminta Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) untuk dapat mendampingi secara baik mengenai penggunaan dana bos ini.
Karena Saat ini Seklah telah melakukan pembelajaran secara tatap muka dengan bertahap, namu tetap mengikuti sistem protokol kesehatan sampai berkehidupan normal mendatang.
Baca Juga: Face Shield dan Masker Berkatup Tidak Efektif Cegah Infeksi, Ini Alasannya
"APIP sebagai pendamping berikan arahan yang benar jangan cari-cari kesalahan,yang salah dibetulkan, inovasi jangan sampai dianggap barang yang salah. Kalau yang dia lakukan untuk kepentingan keselamatan, untuk kepentingan capaian proses belajar mengajar tatap muka itu nggak masalah jalan aja. Itu nanti misalnya ada diminta keterangan koordinasi dengan kita," tukasnya.
Sebelumnya, SMAN 1 Pontianak menjadi salah satu sekolah percontohan pembelajaran tatap muka di Kota Pontianak.
Ia meminta agar pihak sekolah terus melakukan evaluasi tentang penyelenggaraan proses belajar mengajar di era pandemi ini, dengan tetap menerapkan sistem protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Kita evaluasi dulu, saya berharap daerah yang bukan kategori zona merah dapat menyelenggarakan juga dengan catatan evaluasi tingkat disiplin guru dan murid," ucapnya.
Tak hanya itu, Sutarmidji juga menekankan supaya sekolah dapat berinovasi dalam keamanan bagi pelajar.
Sekolah diminta untuk dapat mengatur jadwal agar selama proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Berita Terkait
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Langkah Kecil di Kota Asing: Cerita Mahasiswa Perantau Menemukan Rumah Kedua di Jogja
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat