Suara.com - Taiwan membuat desain paspor baru dengan mempertegas tulisan Taiwan dan mengecilkan tulisan Republik China untuk mencegah kebingungan.
Menyadur Channel News Asia, Kamis (3/9/2020), Taiwan mengeluh bahwa warganya mengalami masalah saat memasuki negara lain selama wabah pandemi Covid-19, karena di paspornya terdapat tulisan "Republik China".
Oleh sebab itu Taiwan membuat desain paspor baru dengan menghilangkan tulisan Republic Of China , meskipun tulisan dalam karakter China akan tetap ada, dan memperbesar kata "Taiwan" dalam bahasa Inggris. Paspor baru ini diharapkan akan siap diedarkan pada bulan Januari tahun depan.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan paspor baru diperlukan untuk mencegah warga negara mereka disalahartikan sebagai warga negara China, terutama saat pemeriksaan masuk di banyak negara sejak pandemi Covid-19.
"Sejak awal wabah pneumonia Wuhan tahun ini, warga kami terus berharap bahwa kami dapat lebih menonjolkan visibilitas Taiwan, menghindari orang-orang yang salah mengira mereka berasal dari China," kata Wu dikutip dari Channel News Asia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan tidak peduli apa langkah kecil yang dilakukan Taiwan, itu tidak dapat mengubah bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya, dan mengatakan hanya mereka yang memiliki hak untuk berbicara mengenai pulau tersebut kepada publik internasional.
Pihak Taiwan mengatakan ini membingungkan negara-negara dan membuat mereka memberlakukan pembatasan yang sama pada turis Taiwan seperti pada orang China.
Taiwan telah memerintah sendiri sejak tahun 1949, ketika pemerintah daratan melarikan diri ke pulau itu setelah kekalahannya oleh Partai Komunis dalam perang saudara di China.
Baca Juga: Bocah Ini Terbang Terbawa Layang-layang, Pengunjung Histeris
Taiwan juga memiliki pemerintahan yang dipilih secara demokratis, tentaranya sendiri, dan mata uangnya sendiri.
Tetapi di bawah kebijakan 'One China', pemerintah di Beijing bersikeras bahwa mereka adalah penguasa Taiwan yang sah. Dikatakan wilayah itu suatu hari akan berada di bawah kepemimpinannya lagi - dengan kekerasan jika perlu.
Beberapa negara secara diplomatis mengakui Taiwan sebagai negara yang berdaulat, dan China marah ketika negara, pejabat, atau bisnis menyarankan hal serupa.
Milos Vystrcil, Ketua Senat di Republik Ceko, mengunjungi Taiwan pekan lalu. Dia memberikan pidato di parlemen untuk mengumumkan dukungannya dan menyatakan "Saya orang Taiwan".
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam langkah Republik Ceko tersebut dengan mengatakan Vystrcil telah "melewati garis merah" dan mengatakan dia akan "membayar mahal".
Itu terjadi hanya beberapa minggu setelah anggota kabinet AS Alex Azar melakukan perjalanan ke Taiwan dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!