Suara.com - Seorang petani lemon di provinsi Kamphaeng Phet, Thailand, nekat membunuh keluarganya sebelum menghabisi nyawa sendiri, Rabu (2/9/2020).
Menyadur Asia One, Kamis (3/9/2020), polisi mengatakan bahwa petani bernama Phayom Srithong-ayu (59) ditemukan tewas dengan luka di kepala. Sebuah istol tergeletak di kakinya.
Di dekat jenazah Phayom, teradpat mayat istrinya, Samran Srithong (53) dengan luka dipungun, dan putri tirinya, Wiphawan Phunakieow (20) dengan luka tembak di dada.
Polisi menemukan tiga mayat tersebut setelah mendapat laporan dari warga sekitar pukl 07.00 waktu setempat. Polisi datang ke tempat kejadian bersama petugas medis Rumah Sakit Thung Pho Thale.
Kerabat Phayom, Suphawan Phumcharoen mengatakan bahwa petani lemon itu sempat mengirim pesan perpisahan kepada keluarga sebelum ditemukan tewas.
Phayom, kata Suphawan, juga mengirim pesan bahwa para kerabat bisa mengambil semua uang asuransinya.
Suphawan juga menjeaskan bahwa Phayom sempat mengeluh tengah mengalami krisis keuangan, kendati tak merinci apa penyebabnya.
Setelah menerima pesan perpisahan itu, Suphawan mengatakan segera bergegas pergi kerumah Phayom.
Namun kedatangan perempuan itu tak diinginkan pemilik rumah. Saat ditanya, Phayom hanya menjawab bahwa istri dan anak tirinya sudah tidak ada. Dia juga melarang suadaranya masuk ke rumah.
Baca Juga: Mendagri Tito: Negara Oligarki Lebih Mudah Tangani Pandemi Covid-19
Suphawan yang mencium gelagat tidak beres, kemudian izin pergi untuk mencari bantuan agar bisa masuk ke dalam rumah Phayom.
Namun, kata Suphawan, saat dia kembali, Phayom yang sempat menangis di luar rumah saat ditemui, sudah terbujur kaku bersama anak dan istrinya.
Menyadur Channel News Asia (CNA), perekonomian Thailand memang tengah gonjang-ganjing akibat pandemi virus Corona yang masih berlangsung.
Bahkan, 1 September lalu, Menteri keuangan Thailand yang baru-baru ini ditunjuk, Predee Daochai, telah mengundurkan diri karena tak sanggup membawa keluar Negeri Gajah Putih dari keterpurukan ekonomi.
Tag
Berita Terkait
-
Di-bully soal Masker, Model Jepang Nekat Bunuh Diri
-
Eks Kepala BPN Tewas Bunuh Diri, Polisi Dapati 2 Senpi di Rumah Tri Nugraha
-
Eks Kepala BPN Badung Bunuh Diri, Keluarga: Jalannya Sudah Seperti Ini
-
Polisi Ungkap Asal Senpi di Kasus Bunuh Diri Eks Kepala BPN Denpasar
-
Bongkar Koleksi Kendaraan Mantan Kepala BPN yang Bunuh Diri, Mewah-mewah!
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta