Suara.com - Festival arak-arakan kereta kayu di Nepal berakhir ricuh usai kepolisian Nepal turun tangan untuk membubarkan massa dan menghentikan acara karena dianggap melanggar pembatasan virus corona.
Menyadur Barrons, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air ke kerumuman acara yang diadakan pada Kamis (4/9) di Lembah Kathmandu.
Acara tahunan yang menarik ratusan umat Hindu dan Buddha ini menampilkan arak-arakan kereta kayu setinggi 15 meter dan patung dewa hujan Macchindra Nath, melewati jalanan kota Lalitphur.
Di tengah nyanyian keras dan ketukan drum tradisional yang menyertai iring-iringan kereta kayu, polisi disebutkan bertindak menghentikan kerumuman.
Akibat bentrokan ini, polisi mengatakan setidaknya empat personel terluka dan sebuah truk meriam ait rusak.
Beberapa peserta festival juga dilaporkan terluka. Namun, jumlah korban sejauh ini belum diketahui.
Pihak berwajib menyebut tembakan gas air mata dan meriam air dilakukan merespon para warga yang melempar batu ke arah aparat.
"Polisi membubarkan massa yang melanggar perintah larangan menggunakan gas air mata dan meriam air setelah mereka melempari batu (ke) aparat keamanan yang menghentikan mereka," ujar kepala distrik Lalitpur, Narayan Prasad Bhatta.
Ritual berusia berabad-abada itu seharusnya digealr pada akhir April. Namun ditunda akibat penguncian nasional yang diberlakukan mulai 24 Maret.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Corona, Myanmar Perketat Aturan Pembatasan di Ibu Kota
Meskipun pembatasan dilonggarkan pada Juli, penguncian diberlakukan kembali pada 20 Agustus ketika kasus virus corona melonjak.
Adapun hanya acara atau layanan penting yang diperbolehkan diadakan di jalanan Nepal.
Negara berpenduduk 28 juta orang telah menacatatkan lebih dari 1o.ooo infeksi baru dengan 100 kematian selama 10 hari terakhir.
Berdasarkan data Worldometer, Jumat (4/9), Nepal mencatatkan total 42.877 kasus virus corona dengan 257 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?