Suara.com - Kepala Sub Bagian Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ayu Nadiariyani, menyampaikan bahwa untuk mencapai tujuan birokrasi, maka penting untuk menjembatani perbedaan generasi, atau yang disebut sebagai generation gap. Setiap generasi sebaiknya memahami bahwa siapapun harus sama-sama belajar.
"Kita harus menghindari ungkapan yang lebih tua maka dia lebih tahu, yang lebih muda maka dia tidak tahu. Kita harus menghindari persepsi seperti itu, karena kita harus menerapkan bahwa semua murid adalah guru. Siapapun itu harus sama-sama belajar."
Hal ini dikemukakannya dalam webinar yang diadakan Kementerian ATR/BPN, melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), dengan tema "Bridging The Generation Gap", melalui video conference, di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Generation Gap sebenarnya cukup sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini merupakan fenomena yang disebabkan karena adanya perbedaan sikap antar individu yang berasal dari kelompok usia yang berbeda, sehingga berpotensi menimbulkan konflik atau jarak.
Hal itu biasanya disebabkan karena kurangnya pemahaman antar individu, seperti pada organisasi, yang di dalamnya terdapat beberapa generasi dengan berbagai jabatan.
Ada bermacam generasi yang kini sedang berinteraksi satu sama lain, antara lain individu kelahiran 1946-1964 (Baby Boomer), kelahiran 1965-1980 (Generasi X), kelahiran 1981-1994 (Generasi Y), dan kelahiran 1995-2010 (Generasi Z).
Pada kesempatan itu, Kepala PPSDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan, perbedaan generasi di lingkungan pemerintah sangat memungkinkan terjadinya konflik.
"Harus kita pahami bahwa tiap generasi memiliki karakter tersendiri dan bagaimana kita bisa menyesuaikan perbedaan yang ada. Konflik dapat terjadi disebabkan karena pola komunikasi, pola pikir, dan pola kerja yang berbeda maka sangat dibutuhkan adanya kolaborasi antar generasi," ujarnya.
Anggara, yang mewakili Wakil Menteri Parekraf, mengatakan, komunikasi yang baik akan memperbaiki masalah generation gap, sehingga bisa tercipta kerja sama yang baik antar generasi di tempat kerja.
Baca Juga: Capai Birokrasi Berkelas, ATR/BPN Buka Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Sementara itu, Kepala PPSDM Kementerian ATR/BPN, Deni Santo, menambahkan bahwa pada Kementerian ATR/BPN, saat ini 40 persen karyawan berada di generasi Y. Kolaborasi antar generasi sebenarnya dapat mempercepat visi dan misi Kementerian ATR/BPN. Perbedaan antar lembaga diharapkan bukan sebagai penghambat organisasi, tetapi mampu memajukan organisasi tersebut. Webinar tersebut yang diikuti oleh pejabat pelaksana golongan III dan II di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Acara ini diharapkan dapat memacu kemampuan beradaptasi beragam pihak dan dapat mengembangkan gaya berkomunikasi antar generasi.
Berita Terkait
-
Bangun Bendungan untuk Rakyat, Sofyan Djalil : Jika Ada Kendala, Sampaikan!
-
Sofyan Djalil Apresiasi Perdamaian 4 Perusahaan karena Peduli Lingkungan
-
Kampung 3G di Malang Sekarang Sudah Tersertifikasi
-
Warga Malang Bahagia Akhirnya Dapat Serifikat dari ATR/BPN
-
Capai Birokrasi Berkelas, ATR/BPN Buka Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang