Suara.com - Sebuah iklan sampo yang ditampilkan di website gerai produk kecantikan dan farmasi memicu protes warga Afrika Selatan karena dinilai rasis.
Menyadur Al Jazeera, Selasa (8/9/2020), iklan tersebut berasal dari perusahaan sampo TRESemme yang kemudian dimuat di situs web Clicks Pharmacies.
Konten iklan itu membandingkan foto kondisi rambut seorang perempuan kulit hitam dan perempuan kulit putih.
Rambut perempuan kulit hitam dilabeli "kering dan rusak", serta "kusut dan kusam." Sementara perempuan kulit putih, "halus dan rata", serta "normal".
Gelaran protes ini diinisiasi oleh partai oposisi Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF). Mereka berunjuk rasa di depan gedung gerai Clicks pada Senin (7/9).
"Kami tidak akan mengizinkan rasisme sesat dari Clicks untuk terus berlanjut di Afrika Selatan. #Clicksmustfall," cuit EFF di Twitter.
Situs media lokal Times melaporkan setidaknya salah satu gerai Clicks telah dilepari molotov hingga mengalami kerusakan ringan.
Video yang diunggah oleh EFF di media sosial menunjukkan sekelompok kecil pengunjuk rasa yang mengenakan baret merah partai, menari dan menyanyikan lagu-lagu protes beberapa mal/
Kritik juga muncul dari sejumlah pengguna media sosial di Afrika Selatan melalui postingan dengan tagar #RacismMustFall dan #BlackHairIsNormal.
Baca Juga: Gara-gara Ayam Menyeberang, Mobil Mewah Tabrak Rumah hingga Ringsek
"Tidak hanya tak menghormati kehidupan kulit hitam, itu juga bukti tidak adanya representasi dan keragaman dalam organisasi," ujar Zozinini Tunzi, Miss Universe Afrika Selatan, melalui Twitter.
Saat kemarahan terus meningkat, Clicks Pharmacy, rantai gerai pengecer terbesar di Afrika Selatan dengan lebih dari 500 toko. mengelurarkan permintaan maaf dan menarik iklan itu.
"Kami pendukung kuat rambut alami dan sangat menyesal telah menyinggung komunitas rambut alami kami," kata pernyataan Clicks melalui akun Twitter, Jumat (4/8).
"Kami telah membuat kesalahan dan dengan tulus meminta maaf karena mengecewakan anda."
Unilever SA, perusahaan induk TRESemme, juga menerbitkan permintaan maaf di situsnya.
"Kami sangat menyesal bahwa gambar yang digunakan dalam kampanye pemasaran TRESemme Afrika Selatan di situs we Clicks mempromosikan stereotip rasis tentang rambut," kata pernyataan itu.
Kampanye ini, sambung pernyataan, dibuat untuk merayakan keindahan semua jenis rambut fan rangkaian solusi yang ditawarkan TRESemme, "Tetapi kami salah."
Rambut disebutkan sebagai masalah yang sensitif di banyak bagian Afrika.
Siswa Afrika Selatan beberapa tahun lalu, berkampanye agar diizinkan memakai gaya rambut alami, seperti rambut gimbal, afros, dan cornrows, di sekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel