Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali memperpanjang masa pendataan nomor ponsel pelajar dan pengajar sebelum membagikan kuota internet gratis untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) hingga 15 September 2020.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie mengatakan, pihaknya hingga kini belum selesai mendata nomor handphone penerima bantuan sehingga pengiriman bantuan kuota internet tak bisa langsung serentak dilakukan pada hari ini.
"Masih kami data, (sebagian nomor) sudah secara paralel kita sampaikan (ke operator), (pendataan) sampai tanggal 15 nanti," kata Hasan saat dikonfirmasi, Jumat (11/9/2020).
Dia menyebut aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) tetap akan dibuka untuk menghimpun data nomor HP setiap pengajar dan pelajar.
"Prinsipnya, kami tidak tutup aplikasinya, karena masih banyak (sekolah dan kampus) yang belom masuk nomor HP-nya," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan proses pendataan sudah 50 persen, nomor yang sudah masuk ke sistem akan segera disetor ke operator untuk segera dikirim kuota internetnya.
"Kemarin sudah di atas 50 persen, masih terus kita dorong agar update data segera masuk. Berapapun data yang masuk hari ini kita proses," kata Nizam.
Dalam data PDDikti per 10 September baru 49,26 persen nomor HP mahasiswa dan 48,61 persen nomor HP dosen yang tercatat sebagai penerima bantuan kuota internet.
Besaran subsidi kuota internet ditetapkan sebesar 35 gigabyte (GB) per bulan untuk siswa, 42 GB per bulan untuk guru, serta 50 GB untuk mahasiswa dan dosen. Subsidi kuota internet ini akan diberikan mulai September hingga Desember 2020.
Baca Juga: Pelajar Kurang Mampu Kepri Terima 5.050 Paket Internet Gratis
Kemendikbud mengalokasikan dana Rp 7,2 triliun dari dana cadangan pendidikan di APBN 2020 untuk subsidi kuota internet PJJ bagi guru, dosen, siswa, dan mahasiswa.
Berita Terkait
-
Kemendibud Sebut 99,9 Persen Sekolah Terima Dana BOS Afirmasi dan Kinerja
-
Kemendikbud Ungkap 12 Modus Penyelewengan Dana BOS
-
Daripada Pulsa, Fahri Minta Mendikbud Wajibkan TV Siarkan Acara Pendidikan
-
Intip keseruan Anak-anak Membaca Buku di Bemo Baca
-
Pelajar Hingga Dosen Bakal Dapat Subsidi Paket Data Rp 150 Ribu per Bulan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api