Suara.com - Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring membantah kabar bakal calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze memberikan suap miliaran kepada PKS.
Anggota Majelis Syuro PKS tersebut menegaskan tidak ada praktik suap untuk mendapatkan surat rekomendasi. Ia menyebut uang miliaran dalam video yang viral di media sosial tersebut dgunakan untuk persiapan Hendrikus berkampanye.
“Jadi itu intinya itu bukan uang sogokan, mahar, dan sebagainya, memang dana awal beliau (Hendrikus) di Merauke,” kata Tifatul dikutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Jumat (11/9/2020).
Tifatul menegaskan, proses kampanye yang meliputi pagelaran acara, kunjungan ke desa-desa, dan kampanye lainnya memakan biaya yang besar. Oleh karenanya, Hendrikus memberikan uang untuk membiayai kampanye tersebut.
“Konsolidasi yang perlu dilakukan di Merauke untuk kunjungan ke desa dan persiapan acara-acara untuk persiapan kampanye. Apalagi di Papua, Merauke wilayahnya juga nggak kecil,” ujar Tifatul.
Lebih lanjut, Tifatul mengungkapkan Hendrikus telah mempercayakan PKS untuk mempersiapkan kampanyenya. Eks Menteri Kominfo itu menyebut, daripada menyewa event organizer, lebih baik memberdayakan kader PKS.
“Untuk mengadakan acara-acara dia nggak bisa mengadakan sendiri langsung semua. Kalau dia sewa event organizer mahal. Lebih baik kader PKS yang murah meriah kan. Kan 3 bulan 4 bulan ini di beberapa daerah,” tuturnya.
Tifatul juga menegaskan saat ini PKS sedang sibuk mengurusi Pilkada 2020. PKS, kata dia, tidak memiliki cukup waktu untuk mengurusi isu-isu seperti yang mendera Hendrikus.
“Setelah diklarifikasi, itu urusan Pak Hendrikus sama yang nyebarin itu. Kita lagi sibuk urusin Pilkada, kenapa urusin begini-begini, ya, kurang kerjaan kita. Cuma, disayangkan komentar-komentar dianggap sogokan dan sebagainya,” tuturnya.
Baca Juga: Viral! Video Bacabup Merauke Hendrikus Mahuze Beri Miliaran Rupiah ke PKS
Sementara itu, Ketua DPW PKS Provinsi Papua, Kusmanto juga sempat membantah dugaan suap tersebut. Ia menegaskan uang yang diberikan tersebut sebagai kebutuhan untuk membeli alat kampanye pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Merauke.
“Jadi saya sudah konfirmasi terkait video yang viral itu ke pihak pengurus partai maupun kepada calon bahwa uang itu bukan untuk menyuap PKS untuk mendapatkan rekomendasi,” ujar Kusmanto.
Kusmanto mengatakan uang itu diberikan pada September ini. Dia mengatakan uang tersebut diberikan sebagai dana kampanye yang dipercayakan dikelola oleh pengurus PKS sebagai salah satu partai pengusung.
“Jadi uang yang diberikan adalah untuk kebutuhan kampanye berupa penyediaan alat-alat kampanye yang dipercayakan kepada pengurus PKS,” katanya.
Sebelumnya, sebuah video viral di medsos yang berisikan bakal calon Bupati Merauke, Hendrikus Mahuze, yang dinarasikan memberikan suap miliaran rupiah ke DPD PKS Kabupaten Merauke demi mendapatkan surat rekomendasi.
Video itu diunggah di YouTube pada Senin 7 September 2020 dengan judul ‘NGERIII…. CALON BUPATI MERAUKE HENDRIKUS MAHUZE SUAP PKS MILIARAN RUPIAH…. DEMI MENDAPATKAN SUR’. Dilihat pada sore ini, video tersebut sudah dilihat 5.783 kali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein